Keesokan harinya, pukul 09.00 pelaku akhirnya dititip ke Piket jaga tahanan oleh piket Fungsi Reskrim sebagai tindaklanjut dari hasil interogasi. Lalu pada pukul 12.00 Wita, Kanit Resmob dan Teamnya menjemput yg bersangkutan dan dibawa ke Posko Resmob untuk dilakukan pengembangan.
Namun beberpa jam setelahnya, tepat pada pukul 16.00, pihak korban dan pemilik motor An. Wahdaniyah, datang di Posko Resmob Sat. Reskrim Polres Jeneponto kemudian bermohon mencabut laporannya dan tdk menaruh keberatan serta memohon untuk tidak dilakukan proses hukum dengan alasan bahwa selain sepeda motornya sdh ada, juga karena merasa kasihan kepada pelaku.
Oleh salah satu tim Resmob Sat. Reskrim Polres jeneponto memyampaikan bahwa terhadap yang diduga pelaku juga belum status tahanan karena belum lewat dari 24 jam setelah adanya LP.
” Jadi memang yang bersangkutan belum status tahanan karena belum lewat 24 jam, kedua, pihak korban dan pemilik motor juga sudah mencabut laporan dengan alasan kasihan kepada pelaku. Jika korban mencabut laporannya, tentu kami tentu kami keliru jika yang bersangkutan kami tahan ” jelas Nasaruddin.
” Namun untuk kepastian hukumnya, dgn mendasari surat permohonan pencabutan laporan dan pernyataan tdk keberatan dari korban, maka akan segera dilakukan penyelesaian dengan Restoratif Jastice ( RJ )”,
Dalam keterangan penutupnya, AKP. Nasaruddin menerangkan bahwa Pemberitaan yang naik itu sangat keliru, karena tidak ada konfirmasi kepada pada kami. Ia juga berharap kedepannya agar teman-teman media mengklarifikasi terlebihdahulu kepada pihak yang bersangkutan jika ingin mengangkat berita, agar tidak terjadi kekeliruan dan membuat gaduh dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
Halaman Berita ini : 1 2