Masalah yang kerap dialami ODGJ, kata Hairul, mulai dari kurangnya kepedulian keluarga dan masyarakat, tidak adanya Kartu Jaminan Kesehatan, hingga akses ODGJ terhadap pelayanan kesehatan yang belum sesuai harapan.
“Tahun 2021, ada 52 ODGJ yang teridentifikasi dalam wilayah kerja Puskesmas Baebunta, tapi baru 48 persen yang mendapatkan pengobatan sesuai standar. Perlu upaya bersama secara kolaboratif dan bersinergi lintas sektor, untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan jiwa,” bebernya.
Semboyan yang digunakan pada peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2022 adalah Pulih Bersama Generasi Sehat Jiwa,” jelasnya.
Halaman Berita ini : 1 2