Sementara owner UCMAS Toraja Drs Linus Bua mengatakan, target untuk mengikuti olimpiade aritmatika di Malaysia ini adalah harus berjuang bertarung dengan 86 negara untuk juara.
“Dia mengaku optimistis anak didiknya mampu memberikan prestasi yang terbaik di olimpiade internasional aritmetika Kuala Lumpur Malaysia,” terangnya.
Sekadar diketahui ke 9 (sembilan) siswa tesebut yakni, Aelredus Anugrah Pranata (SD KATOLIK RANTEPAO), Aerlyn Bellvania Gala (SD KRISTEN RANTEPAO 5), Anastasya Marlin (SD KATOLIK RANTEPAO), Deodatus Casey Gusmao (SD KATOLIK RENYA ROSARI), Gabriel Leo Araret (SD KATOLIK RANTEPAO), Vioneta Achiera Linggi (SD LENTERA HARAPAN ÞORAJA), Mikael Gavin Palumpun (SD KRISTEN RANTEPAO), Napoleon Lionel Paseranan (SD KRISTEN RANTEPAO 5, dan Miracle Nadine (SD NEGERI 2 RANTEPAO).
Dan guru pembimbing, Miss Jeny, miss Mersi, miss Sri dan miss Stella.
Linus Bua owner UCMAS Toraja menambahkan bahwa, jago hitung cepat dengan methode Mental Aritmatik Sempoa. Pola dasarnya berpikir anak yang terbentuk di usia 4-12 tahun secara maksimal, dengan pendidiksn mental
aritmatika sempoa, maka kemampuan kerja otak seperti ingatan, imajinasi, penemuan, pengertian, ketekunan, kemandirian dan penglihatan akan meningkat.
“Dengan belajar menghitung cepat otak kanan anak akan menjadi lebih aktif, sehingga elemen otak yang lainjuga akan bekerjalebih optimal. Dan didukung dengan metode sempoa dua tangan, maka kelebihsnnya terletak pada faktor kecepatan, menghemat langkah, dan lebih cepat mengoperasikan sistem hitung,” jelasnya.
Halaman Berita ini : 1 2 3 Baca Halaman Selanjutnya