DNID, MAKASSAR. Jadi terkait tanggapan dari Kriminolog beberapa waktu lalu, mereka menganggap, hadirnya Pajama Barakka ini sebagai bentuk memanjakan mantan narapidana.
Namun yang kami rasakan saat ini sangat jauh berbeda, karena selama hadirnya Pajama Barakka ini, poin plus yang kami dapatkan sangat bermanfaat.
Tidak sama sekali dengan pernyataan Kriminolog. Karena boleh kita bandingkan sebelum hadirnya Pajama Barakka itu perang kelompoknya sangat besar.
Bahkan sampai Polda Sulsel yang turun tangan untuk mengamankan.
Namun hadirnya Pajama Barakka ini, itu tidak terjadi lagi dan kita bisa lihat dan bisa menanyakan masyarakat sekitar.
Pajama Barakka ini di kota Makassar ada di 15 titik.
Pernyataan dari Kriminolog ini sangat keliru. Kami pun sangat kecewa ketika kami diberitahukan ada pernyataan seperti itu. Karena sama sekali tidak sesuai.
Terkait teror busur, kami juga punya datanya, yang mana pelaku dari Pajama Barakka dan mana yang bukan.
Alhamdulillah teror busur tersebut itu langsung tertangkap. Ketika ditangkap satupun tidak ada sama sekali tidak ada dari Pajama Barakka. Sekarang sudah dipenjara.
Yang sudah terekrut, alhamdulilah Pajama Barakka itu, ini kan kami berkumpul ada di 15 titik di kota Makassar.
Satu titik di Tallo, kurang lebih 100 lebih, dari 15 titik bisa 1500 orang. Karena ini dibentuk berdasarkan kelompok-kelompok pemuda.
Bukan hanya dua tiga orang. Tapi satu Pajama Barakka adalah untuk satu kelompok pemuda yang aktif di wilayah tersebut.
Pendapatan, alhamdulilah kami dihadirkan cuci motor, tiap hari kami mendapatkan 25 sampai 30 ribu ber orang. Itu sudah membuat kami bersyukur.
Halaman Berita ini : 1 2 Baca Halaman Selanjutnya