Hery menjelaskan, sebagai institusi keuangan syariah yang juga berstatus perusahaan terbuka, BSI memberikan value bagi negara berupa pembayaran pajak. Kemudian juga memberi value berupa zakat bagi masyarakat dan dividen bagi pemegang saham.
Selain itu, sebagai komitmen untuk membawa dan memfasilitasi manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, BSI juga menghadirkan instrumen zakat, shadaqah dan waqaf (ziswaf) dalam layanan perbankan BSI.
Dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat dan kinerja impresif BSI, jumlah zakat yang dibayarkan perusahaan pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2021, zakat perusahaan yang disalurkan oleh BSI mencapai Rp123,2 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp173,1 miliar pada 2022, dan Rp222,7 miliar pada 2023.
Sebagai informasi, sepanjang 2023 BSI membukukan kinerja positif dengan membukukan laba bersih Rp5,7 triliun, tumbuh 33,88% secara tahunan (yoy). Dalam usia 3 tahun, BSI telah menjadi market leader dalam industri keuangan syariah di Indonesia, baik dari sisi jaringan, customer based, serta capital untuk dapat melayani masyarakat.
Guna menopang Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, BSI terus mengoptimalkan potensi pengembangan ekosistem Islami dalam negeri, mulai dari peningkatan literasi keuangan syariah, optimalisasi ekosistem ziswaf, masjid, pendidikan, kesehatan, dan industri manufaktur lainnya.
BSI berkomitmen untuk terus berinovasi dalam transformasi digital, seperti yang dilakukan lewat BSI Mobile dan E-Channel yang mempermudah masyarakat menunaikan zakat, di manapun dan kapanpun.
Halaman Berita ini : 1 2 3 Baca Halaman Selanjutnya
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan