Agenda awal mencakup pemasangan spanduk sebagai simbol perlawanan terhadap normalisasi kekerasan seksual dan sebagai tuntutan atas tanggung jawab institusi dalam menindak tegas pelaku serta melindungi korban.
Sekitar pukul 17.00, dinamika mulai berubah ketika massa aksi dari fakultas lain mulai berdatangan ke lingkungan Fakultas Ilmu Budaya.
Kehadiran mereka semula disambut sebagai solidaritas antar mahasiswa dalam memperjuangkan isu yang sama. Namun, mulai muncul gesekan ketika massa menjadi semakin heterogen dan sulit dikendalikan.
Situasi memanas pada pukul 19.00 hingga 20.00 WITA, ketika satuan pengamanan kampus datang untuk menertibkan massa.
Kehadiran satpam memicu ketegangan, yang berujung pada aksi saling kejar antara massa aksi (yang tidak dikenali) dengan petugas keamanan.
Beberapa individu terlihat mengambil tindakan di luar kendali, termasuk mengejar satpam, yang semakin memperkeruh situasi.
KMFIB-UH mengakui bahwa eskalasi ini merupakan penyimpangan dari tujuan aksi damai yang dirancang. Sebagai penyelenggara, kami menyesalkan insiden ini,Pada pukul 21.00 WITA, situasi semakin tidak terkendali ketika sekelompok orang tidak dikenal (OTK) mulai melakukan tindakan perusakan fasilitas kampus.
Dimulai dengan pembakaran tempat sampah, aksi ini kemudian meluas pada perusakan fisilitas lainnya. KMFIB- UH menegaskan bahwa tindakan perusakan ini bukan bagian dari agenda aksi dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang kami junjung.
Kami mengecam keras tindakan tersebut dan meminta semua pihak untuk menahan diri dalam menyampaikan aspirasi agar tidak menimbulkan kerugian materil maupun inmateril yang lebih besar. Massa aksi akhirnya mulai membubarkan diri pada pukul 23.11 WITA, bergerak menuju Rektorat Universitas Hasanuddin.
Halaman Berita ini : 1 2 3 Baca Halaman Selanjutnya
Penulis : Mursalim Thahir
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan