Bangka Belitung,Dnid.Co.Id — Tanpa hingar-bingar seremoni, Peringatan HUT ke-75 Korps Polairud Polri di Polda Bangka Belitung, Senin (1/12/2025), berlangsung dalam suasana hening, teduh, dan penuh empati. Di halaman Mako Ditpolairud, angin laut membawa aroma asin yang bertiup menyusup di sela tenda biru, mengiringi rangkaian doa bersama dan salat gaib bagi para korban bencana alam yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Kegiatan dimulai dengan pemotongan tumpeng, kemudian dilanjutkan dengan istighotsah. Tidak ada musik, tidak ada pesta. Hanya derap langkah para personel yang lengkap berdiri di barisan—mewakili solidaritas mereka terhadap saudara sebangsa yang tengah berjuang di titik-titik bencana.

Kapolda Babel Irjen Viktor T. Sihombing hadir langsung bersama jajaran Pejabat Utama Polda Babel. Tatapannya menyapu seluruh personel Polairud yang berdiri rapih. “Saya ingin melihat sendiri bagaimana kondisi personel di Polairud, apa kendalanya, dan bagaimana kita bisa menyelesaikannya bersama,” ujarnya dengan suara tegas namun hangat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Irjen Viktor menegaskan bahwa momentum HUT Polairud harus menjadi bahan bakar moral bagi seluruh anggota untuk bekerja lebih baik. “Selain menekankan bagaimana anggota bisa melaksanakan pekerjaan dengan baik, saya minta mereka lebih dekat dengan masyarakat. Semoga ulang tahun ini menjadi motivasi untuk meningkatkan lagi kualitas pekerjaannya,” katanya.
Dalam pandangan sang Kapolda, Polairud memiliki tugas dengan medan dan karakteristik berbeda. “Kalau di darat, patroli menggunakan roda dua atau empat. Tapi di laut, kapal adalah kaki mereka. Tugasnya unik, tantangannya pun tidak ringan,” tambahnya.
Ia juga kembali mengingatkan tentang seluruh parameter keselamatan personel. “Pesan saya, jalankan tugas dengan baik, layani masyarakat, dan jangan abaikan keselamatan selama bertugas maupun selama menjadi anggota Polri,” ucapnya.
Di tengah kegiatan, Irjen Viktor memberikan ruang kepada anggota untuk menyampaikan keluhan dan masukan. Interaksi itu berlangsung cair namun serius—memberikan kesan bahwa hari jadi ini bukan sekadar seremoni, melainkan forum evaluasi menyeluruh.
Sementara itu, Direktur Polairud Polda Babel Kombes Andy Reynold Rumahorbo mengungkapkan bahwa peringatan tahun ini sengaja dibuat sederhana sesuai instruksi Korps Polairud. “Kita melaksanakan secara sederhana karena kita punya empati kepada saudara-saudara kita di Aceh, Sumut, dan Sumbar yang sedang menghadapi bencana,” katanya.
Ia menyebut kegiatan utama hanyalah tumpengan, doa bersama, salat gaib, dan istighotsah. “Cukup itu saja. Ini wujud solidaritas kami,” imbuhnya.
Di akhir acara, Kombes Andy memberikan pesan serupa kepada seluruh anggota untuk meningkatkan profesionalitas dalam tugas. “Jadilah polisi yang profesional. Masyarakatlah yang akan menilai dan mencintai kita,” tegasnya.
Peringatan HUT Polairud tahun ini mungkin tanpa panggung megah. Namun dari suasana yang mengendap di Mako Ditpolairud, terasa bahwa kesederhanaan justru membuat peringatan ini lebih bermakna—mengingatkan bahwa tugas penjaga laut bukan hanya tentang patroli, tetapi juga tentang hati yang terpaut pada kemanusiaan.
Penulis : ALE
Editor : REDAKSI BABEL DNID. CO. ID
Sumber Berita : Humas Polda Babel





























