Surabaya – Forkopimda Jawa Timur gelar pasukan patroli motor penegakan Protokol Kesehatan untuk masyarakat Jawa Timur (Pamor Keris) di lapangan Kodam V/Brawijaya. Hal ini dilakukan sebagai upaya Pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di Jawa Timur, Senin (24/01/22).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, didampingi Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto, Pangkoarmada II Laksda Iwan Isnurwanto dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, secara langsung memimpin apel Pamor Keris ini yang diikuti oleh anggota baik dari TNI-POLRI, maupun Satpol-PP dan instansi terkait untuk bersinergi dalam melakukan penegakan Protokol Kesehatan.
Dalam apel ini diikuti sebanyak 850 personel, dengan kendaraan sebanyak 102 unit roda dua, 6 unit Mobil ambulan, 9 unit Mobil vaksinator, 2 unit Mobil masker, 4 unit Mobil Covid hunter, 1 unit Bus Vaksinasi, dan 2 unit AWC.
Tim Pamor Keris nantinya akan melakukan patroli secara rutin, dengan sasaran penegakan Protokol Kesehatan dan cipta kondisi Harkamtibmas di wilayah Jatim.
Ada beberapa penekanan, antara lain laksanakan deteksi dini, melakukan kegiatan preventif dan preemtif, laksanakan tugas secara humanis dan profesional, bantu masyarakat dalam penyemprotan disinfektan serta melakukan percepatan vaksinasi.
Sementara, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Kewaspadaan dalam mengatasi penyebaran Covid-19 harus dilakukan secara sistematis melalui sinergitas dan kolaborasi.
“Kita berharap bahwa bersama-sama, kita tetap akan bisa melakukan penegakan Protokol Kesehatan, di saat-saat dimana ketika terjadi kelandaian-kelandaian, lalu ada semacam pelonggaran yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Data dari Kemenkes juga demikian,” tuturnya.
Oleh karena itu, berseiring dengan fenomena Covid-19 varian Omicron ini kita harus kembali mengingatkan kepada masyarakat terhadap pentingnya penegakan Protokol Kesehatan, dan itu harus dilakukan di semua lini, di semua level. Maka Pangdam bersama Kapolda menginisiasi gerakan ini, supaya bisa lebih masif, lebih seksama dan pada saat yang sama dilakukan apel siaga yang sama di seluruh Kabupaten Kota di Jawa Timur, jelasnya.
Selain penegakan Protokol Kesehatan, juga pada saat yang sama. Khofifah juga menyampaikan untuk selalu siap dalam menyambut kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang datang melalui bandara Juanda.
“Kita harus melakukan kesiapsiagaan hadirnya PMI. Ini adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama. Semua sudah melakukan langkah-langkah inisiatif, mitigatif, secara komprehensif. Tanggal 22 kemarin ada 129 Pekerja Migran Indonesia yang datang melalui Juanda,” terang Khofifah.
Besok tanggal 26 direncanakan akan datang lagi 164, kita semua harus siap untuk bisa melakukan proses karantina, penanganan, dan pelayanan kepada PMI, tukasnya.
Khofifah juga mengajak kepada media untuk menjadi bagian penting dalam menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat, bahwa penegakan Protokol Kesehatan harus dikuatkan kembali.
“Saya mengajak pada teman-teman media sebagaimana yang kita sering sebut Pentahelix Approach maka teman-teman media menjadi bagian yang sangat penting untuk menyampaikan pesan kepada seluruh warga Jawa Timur, bahwa penegakan Protokol Kesehatan ini harus kita kuatkan kembali. Seiring peningkatan testing dan tracing. Semua yang terkonfirmasi kontak erat ini harus dilakukan proses testing,” tandasnya.
Lanjut Khofifah menjelaskan, khusus PMI ada entry test dan ada exit test. Entry-nya, exit-nya harus clear. Kemarin pada saat entry test ditemukan ada 2 yang terkonfirmasi positif, yang kemudian diberikan layanan di Rumah Sakit Haji.
“Semua titik di lini paling bawah berarti kalau itu terjadi di rumah harus dilakukan kontak erat secara komprehensif kalau terjadi di sekolah juga demikian, kalau terjadi di kantor juga demikian. Jadi testing dan pressing harus dilakukan secara komprehensif, minimal satu kasus 15 orang. Jadi itu standar dari Kemenkes. Meskipun Jawa Timur 1 berbanding 19 rata-rata, tapi tetap harus ditingkatkan testing dan tracing. Kalau PPLN entry tes dan exit tes. Jadi entry tes clear, exit tes juga clear,” tambahnya.
Berikutnya adalah kita reaktivasi kembali isoter-isoter. Nah nakes, relawan-relawan, saya mohon sekarang ini kembali membangun sinergitas, kolaborasi yang baik, katanya.
Selain itu, Khofifah juga menjelaskan terkait dengan satgas pangan, yang harus melakukan, memastikan pasokan minyak goreng aman. Khofifah mengatakan harga minyak goreng sampai pada konsumen terakhir adalah Rp. 14 ribu/liter.
“Nah, saya atas izin Pangdam, Kapolda, dan Pangkoarmada, tadi kami menyampaikan bahwa satgas pangan ini harus melakukan, memastikan bahwa rantai pasok minyak goreng ini harus aman,” ucapnya.
Oleh karena itu, Apindo. Asosiasi Pengusaha Retail, pabrik-pabrik yang memproduksi minyak goreng dan seluruh retail modern semuanya diharapkan berseiring bisa melaksanakan tugas, bahwa Presiden memberikan arahan, harga minyak goreng sampai pada konsumen terakhir adalah Rp. 14 ribu/liter, dipastikan stoknya aman.
“Karena memang negara sudah menyiapkan dana untuk memberikan subsidi dari production house minyak goreng ini. Nah, di pasar tradisional masih diberi kesempatan untuk melakukan penyesuaian harga,” tutupnya.