Breaking News

Radio Player

Loading...

Pupuk Organik dari Sampah: Solusi Efektif Atasi Penumpukan Sampah di Toraja Utara

Rabu, 4 Desember 2024

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

Berita Harian Toraja Utara, DNID.co.id – Pupuk organik dari sampah menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi penumpukan sampah di Toraja Utara. Hal tersebut disampaikan Salvinus Sawelinggi, Direktur Perumda Mekar Sejahtera, di kantornya, menyikapi polemik sampah di Toraja Utara pasca pilkada, Selasa (3/12/2024).
Pria yang selalu berkacamata itu, mengatakan pentingnya pengelolaan sampah dengan metode yang ramah lingkungan sangat membantu mengurangi jumlah sampah yang menumpuk di tempat pembuangan sampah.
“Pengolahan sampah menjadi pupuk organik akan mengurangi volume sampah yang menumpuk. Dengan demikian, sampah yang biasanya menjadi masalah dapat diubah menjadi sesuatu yang berguna seperti pupuk yang juga bermanfaat bagi lingkungan,” jelasnya.
Kata dia, Pengomposan sampah organik adalah proses yang memungkinkan sampah dapat diubah menjadi pupuk yang bermanfaat bagi tanah.
“Proses ini melibatkan mikroorganisme untuk mengurai bahan organik dalam sampah,” katanya.
Salvinus menambahkan, “Dengan pengomposan, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menghasilkan pupuk yang berguna untuk pertanian.” ujarnya.
Lebih jauh Salvinus menjelaskan, bahwa proses pengomposan dapat dilakukan dengan dua cara, aerob dan anaerob.
“Pada metode aerob, sampah diurai dengan oksigen, menghasilkan gas karbon dioksida. Sementara metode anaerob terjadi tanpa oksigen, menghasilkan gas metana dan asam organik. Proses anaerob lebih cepat, hanya memakan waktu 4 hingga 14 hari,” terangnya.
Sosok yang peduli dengan lingkungan ini menerangkan dalam pengomposan kualitas kompos yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh penggunaan aktivator.
Dikatakannya, aktivator seperti EM4 atau Starbio dapat mempercepat proses fermentasi.
“Dengan bantuan aktivator, proses pengomposan dapat dipercepat sehingga kompos bisa segera digunakan,” kata Salvinus.
Salvinus menegaskan, penggunaan aktivator ini terbukti efektif untuk memperbaiki kualitas kompos. Proses pengomposan sampah menjadi pupuk organik juga sangat menguntungkan bagi petani.
Menurutnya, Pupuk organik yang dihasilkan dapat meningkatkan kesuburan tanah secara alami.
“Pupuk organik dari sampah ini tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga membantu pertanian dengan meningkatkan kualitas tanah,” ujar Salvinus.
Selain itu, Salvinus mengatakan, pengelolaan sampah secara baik dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Toraja Utara berkomitmen untuk terus mengembangkan pengolahan sampah menjadi pupuk.
” Dengan pengelolaan yang baik, kita dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan hasil pertanian,” tambahnya.
Lebih lanjut Salvinus menilai, pupuk organik dari sampah merupakan solusi cerdas untuk masalah sampah di Toraja Utara. Salvinus berharap, program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat lebih besar.
“Dengan kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah, Toraja Utara bisa menjadi daerah yang lebih bersih dan ramah lingkungan,” pungkas Selvianus.
Sekedar diketahui, polemik sampah di Toraja Utara semakin memanas setelah warga sekitar TPA Karua melarang truk sampah masuk, mengakibatkan penumpukan sampah di Kota Rantepao.
Simpan Gambar:

Penulis : Beny/Yustus

Editor : Redaksi Sulawesi Selatan

Sumber Berita : Redaksi

Berita Terkait

Rehabilitasi dan Penghijauan Hutan Gowa: Kepemimpinan Hijau dan Tanggung Jawab Kolektif Pemuda
Ketika Ayah Mengambil Rapor
Monasit dan Mimpi Thorium: Dari Puing Korupsi Timah Menuju Kedaulatan Energi Bersih Indonesia
Kebijakan Pertanian : Peluang Generasi Muda dan Masa Depan Indonesia
Perubahan Penting KUHAP 2025: Penguatan Hak Advokat sebagai Pilar Keadilan
Penetapan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Momentum Rekonsiliasi Kebangsaan
Prof. Budu dan Babak Kedua Pilrek Unhas
Mentan Amran Memupus Mimpi Ekonom Pro-Mafia Pangan Seperti Defiyan Cori
Berita ini 90 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 24 Desember 2025 - 19:29 WITA

Rehabilitasi dan Penghijauan Hutan Gowa: Kepemimpinan Hijau dan Tanggung Jawab Kolektif Pemuda

Senin, 22 Desember 2025 - 11:46 WITA

Ketika Ayah Mengambil Rapor

Jumat, 19 Desember 2025 - 08:03 WITA

Monasit dan Mimpi Thorium: Dari Puing Korupsi Timah Menuju Kedaulatan Energi Bersih Indonesia

Rabu, 17 Desember 2025 - 03:11 WITA

Kebijakan Pertanian : Peluang Generasi Muda dan Masa Depan Indonesia

Jumat, 21 November 2025 - 13:52 WITA

Perubahan Penting KUHAP 2025: Penguatan Hak Advokat sebagai Pilar Keadilan

Senin, 17 November 2025 - 03:50 WITA

Penetapan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Momentum Rekonsiliasi Kebangsaan

Minggu, 2 November 2025 - 20:09 WITA

Prof. Budu dan Babak Kedua Pilrek Unhas

Sabtu, 1 November 2025 - 00:57 WITA

Mentan Amran Memupus Mimpi Ekonom Pro-Mafia Pangan Seperti Defiyan Cori

Berita Terbaru

Kriminal Hukum

Jelang Pergantian Tahun,Polsek Panakkukang Gencarkan Razia Knalpot Brong

Jumat, 26 Des 2025 - 22:16 WITA

Serba-Serbi

Prevalensi Stunting Terendah di Sulsel, Gowa Raih Dua Penghargaan

Jumat, 26 Des 2025 - 19:58 WITA