Pangkalpinang, Dnid.co.id — Laut Gelasa berubah jadi medan pertempuran antara waktu, gelombang, dan harapan. Enam awak KM Osela masih hilang setelah kapal nelayan itu pecah dihantam cuaca buruk pada Jumat (15/8/2025) dini hari. Kini, memasuki hari kedua pencarian, Rabu (20/8/2025), Tim SAR Gabungan mengerahkan 109 personel dengan enam armada laut dan satu helikopter.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menyebut operasi kali ini meliputi area 3.310 mil laut persegi dengan pola parallel search pattern. “Kami membagi enam Search and Rescue Unit (SRU) untuk menyapu titik-titik rawan. Semua upaya maksimal dilakukan agar enam korban segera ditemukan,” tegasnya di markas komando.
Armada yang diturunkan tak main-main: KN SAR Karna, KN Belut Laut 406, KN SAR 201, Catamaran 501, hingga kapal patroli Satpolair. Dari udara, helikopter BO-105/P1102 milik Polda Kepulauan Babel melintas rendah, menelusuri rute yang diyakini sebagai titik terakhir kapal terlihat.
Atmosfer pencarian penuh ketegangan. Langit mendung, ombak berderu, dan arus liar membuat setiap manuver kapal terasa seperti duel melawan alam. “Kami juga sudah siarkan e-broadcast ke kapal yang melintas. Bila ada tanda-tanda korban, segera hubungi kami,” tambah Oka.
Kronologi tragis ini berawal saat KM Osela berlayar dari Pelabuhan Perikanan Tanjung Pandan menuju perairan Pulau Gelasa, 14 Agustus. Keesokan dini hari, kapal pecah diterjang badai. Kapten kapal berinisial H ditemukan selamat di bagan nelayan, terapung hanya dengan gabus seadanya. Namun enam awaknya masih raib.
Lebih dari 20 unsur bergabung: TNI AL, Polairud, BPBD, KPLP, hingga nelayan setempat. Mereka menyisir, menyelam, hingga menantang badai. Laut Gelasa yang semalam menelan kapal kini dipaksa menyerahkan rahasianya. Dan setiap detik yang terbuang, membuat jarak antara hidup dan mati kian tipis.
Penulis : ALE
Editor : REDAKSI DNID CO.ID BABEL
Sumber Berita : HUMAS KANSAR PANGKALPINANG