LEMBANTONGOA, BeritaQ.com
Menteri Sosial Juliari P. Batubara menyatakan keprihatinannya atas tragedi kemanusiaan yang mengakibatkan meninggalnya anggota masyarakat di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Atas nama pemerintah, Mensos Juliari menyalurkan santunan untuk ahli waris sebagai bentuk simpati dan dengan maksud meringankan sebagian beban ahli waris.
Bantuan senilai Rp458.426.000 diserahkan secara simbolis oleh Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Kementerian Sosial Sunarti, Kamis (03/12).
Adapun bantuan yang diberikan berupa 200 paket sembako senilai Rp 65.000.000. Santunan Kematian 4xRp15.000.000 = Rp60.000.000. Perlengkapan bermain dan belajar 17 paket. Sabun mandi 1.000 batang.
Handsanitizer dan masker 300 paket Perlengkapan ibadah 150 paket.
Dalam sambutannya, Direktur PSKBS Sunarti menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tragedi kemanusiaan ini apalagi terjadi di tengah-tengah suasana pandemi saat ini. “Kami berharap dan berdoa semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan isu yang menyesatkan,” katanya.
Kemudian ia juga menegaskan kembali komitmen kehadiran dan kepedulian Pemerintah terhadap setiap warga masyarakatnya, khususnya warga Desa Lembantongoa yang saat ini masih diliputi kesedihan yang mendalam.
Selain penyerahan simbolis bantuan sosial, Kementerian Sosial juga melakukan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) terhadap penyintas yang berhasil selamat dari tragedi kemanusiaan tersebut. Yakni dengan melakukan teknik Progressive Muscular Relaxation (PMR).
“Tujuannya untuk membuat penyintas dapat merasakan rileks sehingga pikirannya dapat kembali disegarkan,” kata Sunarti. Warga menyambut dengan rasa sukacita serta mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden RI dan Bapak Menteri Sosial RI atas bantuan yang diberikan. Hal ini sangat menolong mereka di tengah situasi yang sulit saat ini.
Turut hadir dalam penyerahan tersebut Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi. Di antaranya Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah Ridwan Mumu, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Sigi, Sabarudin, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten Sigi, Camat Palolo serta Kepala Desa Lembantongoa.
Pada akhir rangkaian kegiatan, Kementerian Sosial bersama para tokoh agama, tokoh masyarakat setempat beserta perwakilan dari gereja Bala Keselamatan serta Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta di Indonesia (PGPI) menyatakan komitmennya untuk menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di atas segalanya.
Mereka meyakini bahwa tragedi kemanusiaan yang terjadi bukanlah merupakan unsur agama, tetapi murni tindakan teror yang bertujuan untuk memecah belah keutuhan warga masyarakat pada umumnya.
Andy.S/BHM Kemensos