Kodam Jaya, Tangerang ,Beritaq.com- Memperingati Hari Lahir Pancasila, Komandan Koramil 05/Cpt Kapten Inf rahmat Sentosa,SH, memimpin apel pagi di Kampung Pancasila Gerbang Emas Pamulang di Kel Pamulang Timur, Kec Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (01/06/2022).
Hadir dalam apel tersebut, Danramil 05/Cpt Kapten Inf Rahmat Sentosa, SH, Batuud Peltu M Nooh, Lurah Pamulang Timur Ade Heri, Para Ketua Poktan, Para Ketua Pokdakan, seluruh jajaran anggota Koramil 05/Cpt, anggota FKPPI Rayon Pamulang, Arief Rahmat Nugraha Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Pamulang, Komunitas Layang – layang, Ketua Gowes Fokus Cirendeu, Anggota mitra Jaya, Anggota Bakorwil Merapi, Karang Taruna Kel Pamulang Timur, anggota Bandung Karate Club (BKC) Tangsel.
Dandim 0506 Tangerang Letkol inf Ali Imran melalui Danramil 05 Ciputat Kapten Inf Rahmat Sentosa menjelaskan, bahwa kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yaitu ‘Panca’ yang berarti lima dan ‘Sila’ yang artinya dasar. Maka Pancasila adalah lima (5) dasar yang menopang Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia, sudah berkembang secara alamiah dari perjalanan panjang sejarah, berisikan pandangan hidup, karakter dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.” jelas Kapten Inf Rahmat Sentosa.
Ditambahkan Danramil bahwa, nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila itu ialah semangat religius, jiwa bersatu, menghormati perbedaan, rela berkorban, pantang menyerah, gotong royong, patriotisme, nasionalisme, optimisme, harga diri, kebersamaan, dan percaya pada diri sendiri.
” Pancasila harus dijadikan cara hidup seluruh anak bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.” tegas Danramil.
Negara Indonesia juga telah berusaha untuk mencetak generasi penerus bangsa yang cerdas dan kreatif. Komitmen ini terlihat jelas dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 yang mencantumkan tujuan negara; “…mencerdaskan kehidupan bangsa”..
Dengan demikian, kata Kapten Inf Rahmat Sentosa menambahkan setiap generasi bangsa berhak mengenyam pendidikan sehingga mampu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
“Kita harus lakukan pengembangan potensi anak bangsa, agar menjadi manusia yang bertakwa, berbudi luhur, cerdas, kreatif, berilmu, menguasai teknologi, dan berakhlak mulia. Selain itu akan dapat terwujud jika terjadi kerjasama yang ideal antara pemerintah dan warganya dalam konteks ini tentunya generasi bangsa itu sendiri.” jelasnya.
Upaya untuk mencetak generasi penerus yang berkualitas, cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia tentu tidak lepas dari berbagai hambatan. Hambatan tersebut di antaranya adalah masuknya budaya asing ke Indonesia yang sebagian besar cenderung menjurus pada hal-hal yang negatif. Akibatnya, generasi muda (termasuk generasi milenial) semakin meninggalkan akar budaya luhur bangsanya dan cenderung mengikuti budaya negatif.
“Budaya tersebut jelas sangat mempengaruhi mental generasi muda. Mereka menjadi malas belajar, suka keluar pada malam hari bahkan mabuk tidak sadarkan diri. Mereka yang seharusnya menjadi generasi penerus cita-cita bangsa hanya akan memperburuk citra negara, termasuk masalah sosial yang menambah keruhnya suasana. Dapat dipastikan negara ini akan terpuruk jika permasalahan semacam itu dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, pelaksana pendidikan dituntut untuk bekerja lebih optimal.”tuturnya.
Di samping pendidikan, faktor lain yang juga berperan dalam membentuk karakter generasi bangsa yang berkualitas adalah rasa iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (sesuai sila 1 Pancasila). Rasa keimanan dan ketakwaan akan membentengi seseorang dari perbuatan-perbuatan tercela.
Selain itu Danramil juga mengutip sebuah pepatah terkenal dari Albert Einstein berbunyi ‘science without religion is blind’ (ilmu tanpa agama adalah buta), setinggi apa pun ilmu yang didapatkan tanpa diikuti kepatuhan terhadap perintah agama pasti akan binasa, hancur dan rusak sebagai manusia.
Hal ini membuktikan bahwa faktor iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa belum tertanam dalam diri mereka. Oleh karena itu, generasi muda hendaknya mempunyai rasa iman dan takwa, di samping juga cerdas dan kreatif.
Untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, Kita akan terus memberikan dan mensosialisasikan Wawasan Kebangsaan. Selain itu, kegiatan keagamaan seperti peringatan hari besar agama juga merupakan solusi lain dalam rangka menanamkan dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan.
” Dengan demikian, terbentuklah generasi penerus pilihan yang cerdas, kreatif, berakhlak mulia, dan mengedepankan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan.”tutup Kapten Inf Rahmat Sentosa. (sumber Kodim 0506/Tgr)





























