Menurut Danny, tidak selalu perihal pariwisatanya atau tourism, tapi juga teknologi, pengetahuan dari para ahli dari NSF ini.
Wangda Zuo, perwakilan dari NSF USA mendukung penuh akan upaya Pemerintah Kota Makassar ini. Dia menilai, kombinasi itu penting dan perlu menjadi bagian dari pelajaran bagi guru dan juga siswa. Hanya ia menggarisbawahi bahwa dalam upaya ini, khususnya di lorong-lorong maka perlu ada prioritas dan kompetisi antar lorong sehingga mereka termotivasi agar menjadi yang terbaik.
Tercatat NSF sejauh ini, sudah bekerjasama dan membantu program lorong wisata dari sisi ketahanan pangannya, mengkondisikan lingkungan yang ramah lingkungan dengan menghasilkan udara yang baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bantuan itu diantaranya seperti menerapkan alat sensor udara yang sudah beroperasi di beberapa lorong di Makassar, seperti lorong di Bara-Baraya KWT Anggrek, Kecamatan Makassar, dan lorong di Komplek Perumahan Karmila di KWT Dewi Sari, Kecamatan Tamalanrea.
Alat tersebut bertujuan untuk mengukur cuaca, tingkat kelembapan, dan indeks panas. Selanjutnya, akan mengukur kadar polusi udara, yakni karbon monoksida dan sulfur dioksida, partikel PM 10 dan PM 2,5.
Halaman Berita ini : 1 2