“Bagaimana mungkin atas nama memperjuangkan kepentingan masyarakat OAP kalau kerjanya menganiaya, memperkosa dan membunuh secara sadis dengan menusukkan pisau ke kemaluan perempuan OAP,” tegas Pangkogabwilhan III.
Penganiayaan yang dilakukan oleh OAP tak dikenal tersebut dimungkinkan adalah bagian dari kelompok KST Kodap XVI Yahukimo, diketahui bahwa tempat kejadian merupakan wilayah persebaran dari KST Kodap XVI Yahukimo dan selama ini selalu meresahkan masyarakat OAP.
Pangkogabwilhan III mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Papua untuk menjaga stabilitas keamanan di Papua, sehingga peningkatan kesejahteraan untuk masyarakat khususnya OAP dapat lebih cepat terealisasi.
“Mulai saat ini hentikan omong kosong tersebut, jujur dan tuluslah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, hargai martabat perempuan, hormati dan jaga keamanannya,” ujar Pangkogabwilhan III.
“TNI – POLRI akan terus berkomitmen untuk mewujudkan Papua yang aman dan damai melalui penegakan hukum secara tegas dan terukur untuk mewujudkan Papua yang sejahtera, maju dan modern,” pungkasnya.
Halaman Berita ini : 1 2