DNID, SULAWESI SELATAN – Beragam cara dilakukan Tempat Pelayanan (TP) Saluampak Credit Union Sauan Sibarrung (CUSS) dan peternak untuk menangkal penularan penyakit Virus dan Colera. Selain menyemprotkan disinfektan di dalam kandang, dan pengasapan serta penyemprotan dengan garam, sejumlah hewan ternak babi teritori atau di komunitas To’ Bau Desa Kampung Baru Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan serta dicekoki atau diberi jamu tradisionil, Sabtu 22 Juni 2024.
Ramuan tradisional dipaparkan fasilitator. Sebelumnya Pande Peternakan Yustus memberikan materi dan cara beternak yang modern dan mempersilahkan kepada Atto Sori sebagai CEO PT CPM untuk melanjutkan materi dan pembuatan jamu. Jamu sudah disiapkan dan dibeli peternak babi rumahan.
“Jenis jamunya ya seperti untuk manusia. Ini untuk menambah imun hewan ternak,” terang fasilitator pemateri Yustus didampingi CEO PT CPM.
Untuk diketahui bahwa, komposisi jamu terdiri dari kunir/kunyit putih, jahe merah, temulawak, temuireng, kencur, bubuk kayu manis, lengkuas, sre, banglea, buah pinang, daun bolu, madu, gula merah, susu manis cair, EM4 untuk ternak (warna coklat botolnya), bawah putih dan merah, nenas dan air. Semua bahan dengan perbandingan 1:1 dioplos bersama larutan gula merah, EM4 ditutup rapat di tempay, apa itu tempat air yang ada tutupnya. Kemudian diminumkan ke hewan ternak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Satu hewan ternak cukup satu tutup minuman aqua makan jamu oplosan. Diminumkan atau dicampurkan di makanannya, setiap hari,” sebutnya.
Yustus menjelaskan, banyak kearifan lokal untuk menjaga kesehatan hewan ternak. Di antaranya menggunakan bahan-bahan herbal sebagai pertolongan pertama.
“Ketika kembung, hewan ternak diberikan jahe. Kalau kunyit dan temulawak untuk menambah nafsu makan dan mengatasi gangguan pencernaan,” terangnya.
Sementara Atto Sori CEO PT CPM mendukung peternak babi menggunakan jamu herbal untuk mengantisipasi penyakit virus dan colera. Mengingat bahannya mudah didapat dan murah, kalau pelaku tidak mau repot kami siapkan jamunya, tapi dibeli peternak tiga botol aqua harganya Rp.100.000,-
” Jamu tidak saja bermanfaat bagi manusia, tapi juga bagus untuk ternak sebagai penambah imun,” tuturnya.
Kearifan lokal lainnya yakni, pengasapan atau membakar sampah, jerami atau sisa penggilingan padi atau serbuk gergaji atau somel atau apa saja. Tujuannya mengusir serangga dan organisme pengganggu ternak lainnya.
Penulis : Yustus
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan
