Dr. Harris menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan, dunia usaha, dan pemerintah untuk menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dan pengembangan ekonomi yang inklusif.
“Kita harus menciptakan ruang bagi pemuda untuk berkontribusi lebih luas, baik dalam dunia usaha maupun dalam pembuatan kebijakan. Sinergi ini sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan merata,” kata Dr. Harris.
Koordinator Wilayah BEM PTNU Indonesia Timur, Muhammad Ikbal, mengatakan seminar ini merupakan bagian dari upaya BEM PTNU untuk terus mengembangkan kapasitas dan peran pemuda dalam pembangunan nasional.
“BEM PTNU berkomitmen untuk menjadi wadah bagi pemuda untuk berkontribusi nyata dalam masyarakat, tidak hanya melalui kegiatan akademis, tetapi juga melalui kegiatan yang mendorong keterlibatan langsung dalam isu-isu sosial dan ekonomi,” ujar Muhammad Ikbal.
Sementara itu, Wahyu Al-Fajri, Presiden Nasional BEM PTNU Se-Indonesia, menekankan bahwa pemuda harus berani mengambil inisiatif dan memanfaatkan setiap peluang yang ada.
“Bonus demografi memberikan kita keuntungan, tetapi juga tantangan besar. Pemuda harus proaktif, tidak hanya menunggu peluang, tetapi juga menciptakan peluang bagi diri mereka sendiri dan bagi masyarakat luas,” tegas Wahyu Al-Fajri.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi titik awal dari berbagai inisiatif lain yang akan melibatkan pemuda dalam proses pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia Timur.
Dengan berbagai masukan dan pandangan dari para narasumber, diharapkan peserta seminar dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam kehidupan sehari-hari dan turut berperan aktif dalam mendorong kemajuan bangsa.
Halaman Berita ini : 1 2 3 Baca Halaman Selanjutnya
Penulis : Taufik Hidayat