Politik transaksional yang lebih mengutamakan keuntungan sesaat membuat proses pengambilan keputusan semakin jauh dari partisipasi publik. Akibatnya, suara masyarakat menjadi terabaikan, dan keinginan untuk terlibat dalam proses demokrasi pun menurun. Ini berpotensi menciptakan apatisme di kalangan pemilih, yang pada gilirannya dapat memperburuk legitimasi sistem politik.
Penting bagi partai politik untuk kembali ke esensi demokrasi, mendengarkan dan merespons aspirasi rakyat. Hanya dengan cara ini, mereka dapat membangun kembali kepercayaan publik dan menciptakan iklim politik yang sehat, di mana pemilihan umum menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang benar-benar mewakili kepentingan mereka.
Gerakan moral mendukung kotak kosong bisa menjadi titik awal untuk perubahan ini, mendorong partai politik agar lebih bertanggung jawab dan transparan. Jika para elit partai tidak segera menyadari kesalahan ini, kita akan terus terjebak dalam siklus kemunduran demokrasi yang semakin parah. Sejarah akan mencatat bahwa keberanian masyarakat untuk menolak ketidakadilan dan menuntut perubahan adalah kunci untuk mengembalikan demokrasi yang sejati.
Jadi, sudah seharusnya para elit partai, khususnya di Kota Pangkalpinang, untuk mendukung kotak kosong sebagai pemenang. Jika kotak kosong kalah pada Pilkada 2024 ini, sejarah akan mencatat bahwa kemunduran demokrasi di Kota Pangkalpinang disebabkan oleh para pimpinan partai yang enggan mendengarkan aspirasi masyarakat.
Dukungan terhadap kotak kosong bukan hanya langkah simbolis, tetapi juga kesempatan untuk mengubah arah politik yang telah melenceng dari tujuan demokrasi yang sesungguhnya. Ini adalah momen untuk menunjukkan bahwa partai politik bersedia mengakui kesalahan dan memperbaiki hubungan dengan rakyat. Jika partai politik dapat merangkul gerakan ini, mereka berpotensi membuka jalan bagi calon-calon yang lebih representatif dan berkualitas di masa depan, sehingga menciptakan iklim demokrasi yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Halaman Berita ini : 1 2 3 4 Baca Halaman Selanjutnya
Penulis : Tomi Permana