Burhanuddin Muhtadi menegaskan bahwa survei ini sudah diuji dengan berbagai kendali kontrol dan hasilnya bisa mereka pertanggung jawabkan. Penegasan itu sekaligus menjawab pertanyaan wartawan terkait temuan berbeda dari LSI Denny JA yang dirilis sehari sebelumnya.
“Ada beberapa wartawan dari kemarin menanyakan apakah survei Indikator di Makassar berbeda dengan LSI Denny JA. Menurut kawan-kawan media di Makassar, temuan LSI Denny JA mengatakan Andi Seto di kisaran 29 persen. Sementara kami 21 persen. Jelas perbedaannya secara statistik signifikan. Jadi, Andi Seto signifikan lebih tinggi dalam temuan LSI Denny JA. Sementara Munafri ditemuan LSI Denny JA 34 persen, kami 41,9 persen,” jelasnya.
Menurut Burhanuddin, survei kedua lembaga ini dilakukan bersamaan dan Indikator siap diaudit untuk membuktikan bahwa mereka mengungkapkan data yang sebenar-benarnya.
“Jangan lupa, survei LSI Denny JA dan Indikator dilakukan dalam rentang waktu sama dan kami siap untuk diaudit oleh Persepi (Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia), meskipun kami tahu Persepi tidak bisa memanggil LSI Denny JA karena bukan anggota Persepi. Tapi kalau ada pihak-pihak yang secara independen ingin mengecek, kami dengan senang hati siap untuk diaudit,” tandasnya.
Survei Indikator dilaksanakan 11-17 November lalu. Mereka menggunakan 800 sampel di semua kecamatan, termasuk wilayah kepulauan. Margin error survei ini adalah 3,5 persen.
Halaman Berita ini : 1 2
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan
Sumber Berita : Rilis Tim MULIA