Jika hanya pemberhentian sementara, maka mahasiswa Unhas akan Kembali melihat FS berkegiatan di kampus. Moderator yang akrab dipanggil Ime ini kemudian bertanya kepada ratusan audiensi yang hadir.
“Apakah kalian siap melihat Kembali FS berada di kampus? Apakah kalian mau diajar kembali oleh FS?,” tanyanya.
Audiens yang hadir seketika kompak berteriak.
“Tidak,” teriak ratusan audiens yang hadir.
Dialog kemudian masuk ke sesi tanya jawab. Prof Farida selaku Ketua Satgas PPKS banyak diserang oleh pertanyaan maupun pernyataan yang menggugat sanksi yang dianggap terlalu ringan.
Salah satu perempuan yang enggan menyembutkan namanya mempertanyakan sanksi pemberhentian sementara terhadap FS. Ia membandingkan dengan kasus kekerasan seksual yang pernah juga pernah terjadi di Unhas dan pelakunya langsung diberhentikan secara tetap.
“Karena sebelum terbentuknya satgas (PPKS), dua atau tiga tahun lalu pernah ada kasus di keperawatan pernah ada pelecehan dan itu langsung di pecat. Itu belum ada satgas,”ujarnya.
Perempuan yang berada tepat di depan panggung saat bertanya ini bahkan menggugat keberadaan Satgas PPKS. Menurutnya, Satgas PPKS yang dibentuk dari berbagai komponen warga kampus harusnya mampu mendesak pihak pimpinan kampus.
“Kenapa kita tidak sama-sama mendeksak Rektor? Satgas Unhas hadir tidak untuk melindungi nama baiknya kampus,” gugatnya.
Ia sangat menyayangkan maraknya kasus kekerasan yang terjadi di Unhas. Ia juga mengaku banyak mendampingi mahasiswa yang mengalami pelecehan seksual.
Halaman Berita ini : 1 2 3 4 Baca Halaman Selanjutnya
Penulis : Renaldy Pratama
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan
Sumber Berita : Dialog Publik Unhas