Sedangkan untuk strategi pengembangan kedua sektor tersebut, kata Erzaldi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain :
A. Hilirisasi Produk Pertanian dan Peternakan ;
Fokus pada pengolahan produk mentah menjadi barang jadi bernilai tambah.
Contoh: Lada menjadi bubuk lada atau ekstrak lada, daging menjadi produk olahan seperti sosis atau abon.
B. Peningkatan Infrastruktur;
Penyediaan akses jalan, pasar, dan fasilitas pengolahan seperti gudang pendingin.
Pembangunan fasilitas irigasi untuk mendukung pertanian yang lebih produktif.
C. Pemberdayaan Petani dan Peternak Lokal;
Pelatihan teknologi pertanian dan peternakan modern. Memberikan akses pembiayaan melalui koperasi atau program pemerintah.
D. Pengelolaan Lahan Berkelanjutan;
Mengutamakan praktik ramah lingkungan untuk mengelola lahan pertanian dan peternakan. Reklamasi lahan tambang menjadi kawasan produktif.
E. Penguatan Pasar dan Branding;
Membentuk merek Bangka Belitung untuk produk unggulan seperti lada putih, madu, dan hortikultura. Menjalin kemitraan dengan pasar lokal, nasional, dan internasional.
“Dengan dukungan infrastruktur, teknologi, dan pelatihan bagi masyarakat, kedua sektor ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi baru yang berkelanjutan. Reklamasi lahan bekas tambang juga menjadi peluang untuk menciptakan lahan produktif yang mendukung pertanian dan peternakan,” pungkasnya.
Halaman Berita ini : 1 2
Sumber Berita : KBO BABEL