Makassar, DNID Media Sulsel — Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Keluarga Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (DPD IKAL Lemhannas) Sulawesi Selatan (Sulsel) periode 2024-2029 menggelar rapat kerja (Raker), Kamis (26/12/2024) di ruang Smart Class Pascasarjana kampus Unhas Tamalanrea, Makassar.
Raker ini digelar hanya 23 hari setelah pengurus DPD IKAL Lemhannas Sulsel dilantik, pada 3 Desember 2024 silam.
Raker diawali dengan sambutan dan laporan ketua DPD IKAL Lemhannas Sulsel, Prof Dr. Yusran Jusuf.
Dalam laporannya, Prof Yusran menyampaikan kepada Rektor Unhas bahwa pengurus IKAL Lemhannas provinsi Sulsel baru saja dilantik dan jumlah pengurusnya masih sangat terbatas.
“Kami laporkan kepada rektor bahwa pengurus IKAL Lemhannas Sulsel baru saja dilantik beberapa waktu lalu, dan jumlah pengurusnya masih sangat terbatas karena memang alumni Lemhannas di Sulsel belum banyak,” ujar Prof Yusran.
Sekjen PP IKA Unhas itu juga menambahkan, salah satu program kerja yang akan dilaksanakan pada periode kepengurusannya adalah melakukan pendataan terhadap alumni Lemhannas yang ada di Sulsel.
Selain itu, berkat kolaborasi dengan DPD IKAL Lemhannas Sulsel, maka Unhas dalam waktu dekat akan membuka program studi Ketahanan Nasional pada jenjang S-2.
“Teman-teman alumni Lemhannas yang ada di Sulsel bisa membantu mempercepat pembukaan S-2 Ketahanan Nasional di Unhas,” ujar Prof Yusran.
Pada bagian lain sambutannya, Prof Yusran menyampaikan pesan Ketua Umum IKAL Lemhannas, bahwa anggota IKAL Lemhannas memiliki dua jati diri.
Pertama, berwatak pejuang. Artinya, di manapun alumni itu berada harus peduli dan ikut berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungannya.
Kedua, berwawasan kenegaraan. Ini berarti semua aktivitas alumni Lemhannas harus bermanfaat untuk bangsa dan negara.
Sementara itu, Prof Dr. Basri Hasanuddin, MA yang duduk sebagai ketua Dewan Penasihat DPD IKAL Lemhannas Sulsel, memulai sambutannya dengan sedikit bernostalgia tentang pengalannya saat mengikuti kursus atau pendidikan di Lemhannas pada 1995.
“Saya itu alumni Lemhannas tahun 1995, saat itu saya antara lain bersama Pak Wiranto,” ujar Prof Basri.
Rektor Unhas dua periode itu (1989-1997), merefleksi kembali saat dirinya ditempa selama mengikuti kursus di Lemhannas.
Prof Basri menyebut Lemhannas sebagai lembaga pendidikan yang sangat berwibawa.
“Setelah keluar dari pendidikan itu, dengan bangga kita mengucapkan, “Saya NKRI, saya Pancasila,” ujar Prof Basri.
Terkait dengan pekembangan geopolitik dan sosial budaya saat ini, Prof Basri mengatakan bahwa kita hidup di zaman yang dinamis dan berubah dengan cepat.
Di banyak tempat saat ini, lanjut Mantan Rektor Unhas itu, terjadi konflik dan pertempuran atau perang.
Oleh karena itu, ia mendorong anggota DPD IKAL Lemhannas Sulsel untuk memberi masukan kepada pemerintah mengenai permasalahan-permasalahan geopolitik tersebut, sehingga pemerintah saat ini mampu menjamin kelangsungan bangsa dan negara.
“Pemerintah kita perlu dibantu dengan pemikiran yang strategis dengan mencermati situasi global, di mana terjadi konflik di mana-mana, perang dan pertempuran di mana-mana, sehingga pemerintah mampu menjaga ketahanan bangsa kita,” tandas Prof Basri.
Raker pengurus DPD IKAL Lemhannas ini dibuka oleh Rektor Unhas, Prof Dr Jamaluddin Jompa, M.Si.
Dalam sambutannya, Rektor berharap alumni Lemhannas yang ada di Unhas dapat berkontribusi dalam melakukan perbaikan tata kelola di Unhas.
“Saya berharap kepada para alumni Lemhannas yang ada di Unhas bahwa pemikiran individu yang kadang sangat dahsyat perlu diakomodasi, maka seluruh staretagi yang selama ini masih bolong-bolong di Unhas, sudah waktunya kita perbaiki,” ujar Prof JJ.
Langkah perbaikan, lanjut Prof JJ, membutuhkan komitmen, bukan sekadar konsep atau bicara saja.
“Karena apapun yang kita bicarakan kalau hanya konsep, saya kira sekadar bicara atau NATO (Not Action, Talking Only),” kata Prof JJ.
Raker ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara DPD IKAL Lemhannas Provinsi Sulsel dengan Dekan Pascasarjana Unhas tentang Pembukaan Program Studi S-2 Ketahanan Nasional.
Dengan pembukaan program studi Ketahanan Nasional di Unhas, maka peminat ketahanan nasional yang akan melanjutkan studi, tidak perlu lagi ke universitas yang ada di pulau Jawa, cukup di Unhas saja.( MT)
Penulis : Mursalim Tahir
Editor : Admin
Sumber Berita : Redaksi Sulsel