Bone, DNID.co.id – Sebanyak 238 masyarakat dari seluruh lingkungan di Kecamatan Tanete Riattang Timur mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengurusan Jenazah yang digelar oleh Pemerintah Kecamatan Tanete Riattang Timur bekerja sama dengan Kantor Urusan Agama (KUA), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Tanete Riattang Timur.
Bimtek berlangsung selama dua hari, mulai Rabu (18/06/2025) hingga Kamis, dan dilaksanakan di dua lokasi, yakni Masjid Jami Al Arsyad Cellu dan Masjid Panyula. Para peserta berasal dari 34 lingkungan yang tersebar di delapan kelurahan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kader di setiap lingkungan yang memahami tata cara pengurusan jenazah secara syar’i dan sesuai ketentuan.

Camat Tanete Riattang Timur, Andi Iqbal Walinono, dalam sambutannya menjelaskan bahwa bimtek ini merupakan jawaban atas fenomena yang kerap terjadi di masyarakat saat ada warga yang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sering kali keluarga almarhum kebingungan mencari orang yang memahami tata cara mengurus jenazah. Maka dari itu, kami menggagas kegiatan ini agar tiap lingkungan memiliki kader yang bisa membimbing masyarakat,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa setiap lingkungan diutus minimal tujuh orang peserta untuk mengikuti bimtek. Namun, para kader ini tidak diwajibkan secara langsung untuk memandikan atau menangani jenazah, melainkan untuk menyampaikan informasi dan memberikan edukasi kepada warga lainnya.
“Ketujuh orang ini bukan wajib menangani seluruh jenazah warga. Mereka punya tanggung jawab untuk menyampaikan informasi akurat tentang tata cara pengurusan jenazah kepada masyarakat,” lanjut Andi Iqbal.
Ia berharap, setelah kegiatan ini, para kader dapat segera mensosialisasikan ilmu yang diperoleh kepada warga di lingkungannya masing-masing.
Dengan begitu, masyarakat akan lebih siap dan mandiri dalam menghadapi situasi duka dengan tata cara pengurusan jenazah yang sesuai tuntunan agama.
” Kami ingin memastikan bahwa semua lingkungan memiliki orang-orang yang paham. Agar, masyarakat tidak lagi kebingungan saat menghadapi musibah kematian,” tutupnya.
Penulis : Ricky
Editor : Admin
Sumber Berita : Redaksi Sulsel