DNID.co.id, Makassar – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Koordinator Komisariat (KORKOM) Universitas Negeri Makassar (UNM) Mengecam keras kebijakan Kampus UNM yang dinilai membebani mahasiswa baru (MABA) dengan harga almamater yang sangat mahal.
Ketua HMI KORKOM UNM Ihwal Anhar
Menegaskan, Jika harga almamater yang ditawarkan oleh pihak UNM
tidak transparan dan tidak sesuai dengan kualitas harga pasaran.
“Disitu muncul stigma terkait pemerasan dari produk yang disediakan,”kata Ihwal Anhar.
ia menganggap bahwa harga Jas almamater bagi 11.884 MABA yang dinilai tidak masuk akal dan terindikasi kuat mengandung praktik mark-up. Diketahui, harga almamater per buah berada pada kisaran Rp. 175.000,- dan harga dasi UNM Rp. 35.000,- jadi total semua sekitar Rp. 210.000,-
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Walaupun nantinya universitas Negeri Makassar mengklaim bahwa ada analisis lanjutan terkait survey harga pasar saya rasa tidak ada alasan untuk memiliki alibi yang tidak masuk akal sebab almamater yang ditawarkan masih terkesan mahal dan tidak terjangkau bagi beberapa mahasiswa baru,”jelasnya.
“Nah itulah bukti bobroknya pendidikan kita. Sebab segala sesuatu yang di lakukan oleh civitas selalu berorientasi kepada pendapatan yang lebih baik bukan kualitas karakter dan pola pikir mahasiswa yang di usahakan maju,” tambahnya lagi.
Menurut Ihwal, Logika universitas Negeri makassar ini tidak masuk akal dan membingungkan, pasalnya antara kebutuhan ekonomi yang menopang pendidikan negara ataukah kebutuhan berpendidikan yang mampu menopang ekonomi negara,seharusnya untuk memahami terkait ekonomi yang harusnya pendidikannya dulu. Akan tetapi Universitas Negeri makassar lebih memprioritaskan keuntungan daripada kepentingan mahasiswa dan tidak sepenuhnya mempertimbangkan beban biaya yang ditanggung oleh mahasiswa. Banyak mahasiswa yang sudah menanggung biaya kuliah yang mahal, dan biaya almamater yang tinggi hanya bisa menambah beban tersebut.
Olehnya itu, Ihwal meminta pihak kampus UNM mengevaluasi ulang harga almamater,dan transparansikan dana pembelian almamater serta dana penjualan mau di alokasikan kemana perlu di ketahui mahasiswa.
Selain itu, Diharapkan juga
perlu adanya pertimbangan pihak kampus terkait keringanan beban terhadap mahasiswa yang membutuhkan,karena Kampus sebagai lembaga yang menggambarkan demokrasi negara harus memiliki sikap demikian.
” Universitas Negeri Makassar dapat menunjukkan komitmennya terhadap kepentingan mahasiswa dan meningkatkan transparansi dalam menentukan harga almamater dan juga perihal lainnya,”tutupnya.
Penulis : Admin
Editor : Kingzhie
Sumber Berita : HMI KORKOM UNM




























