Bantaeng, dnid.co.id – Warga RW 5, Jalan Raya Lanto Dalam, Kabupaten Bantaeng, kini bisa bernapas lega setelah tanggul Sungai Lembang Cina yang jebol pada Juni 2025 lalu diperbaiki oleh Balai Pompengan Jeneberang. Perbaikan ini menjadi langkah penting untuk mencegah banjir besar yang selama ini mengancam pemukiman warga.
Ketua RW 5, Samsudin (55), atau akrab disapa RW Sattar, mengungkapkan rasa syukur atas respon cepat pihak Balai Pompengan. Ia menjelaskan bahwa tanggul di wilayah tersebut pernah jebol pada tahun 2006 dan kembali rusak parah ketika banjir besar melanda pada pertengahan tahun ini.
“Alhamdulillah, perbaikan tanggul ini sangat berdampak bagi kami. Jika tidak segera ditangani, banjir bisa merendam rumah-rumah warga. Dampaknya bukan hanya dirasakan RW 5 saja, tetapi juga RW 4 yang berada di sekitar aliran sungai,” jelasnya.

Samsudin juga menyebutkan bahwa proses pengerjaan ini melibatkan masyarakat setempat. “Sebelum pekerjaan dimulai, pihak Balai Pompengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan kami. Mereka juga memberdayakan warga sekitar untuk ikut terlibat dalam pengerjaan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu warga yang rumahnya berada di dekat tanggul, menceritakan pengalaman saat banjir terjadi.
“Waktu itu, kami semua lari ke jalanan untuk menyelamatkan diri. Tak lama setelah kami mengungsi, tanggul pun jebol. Sekarang kami sangat bersyukur karena dengan adanya perbaikan ini, kami bisa merasa lebih tenang,” ujarnya.
Roni (56), warga lainnya, juga menyampaikan rasa terima kasihnya.
“Kalau banjir datang, dampaknya sangat besar bagi masyarakat. Dengan adanya penanggulangan seperti ini, kami merasa lebih aman,” katanya.
Senada dengan itu, Bakri (28) menilai penanganan yang dilakukan sudah tepat dan cepat.
“Bagus sekali karena cepat ditangani,” ujarnya.
Penanggung jawab lapangan Balai Pompengan Jeneberang, Abdul Muis, menjelaskan bahwa perbaikan tanggul dimulai sejak 4 Agustus 2025. Pekerjaan dilakukan sepanjang 25 meter dengan kedalaman hingga tujuh meter, menggunakan lebih dari 500 bronjong untuk memperkuat struktur tanggul.
“Sejak awal kami melakukan koordinasi dengan warga dan RW setempat, termasuk memberdayakan masyarakat yang ingin terlibat dalam pengerjaan,” jelas Abdul Muis. Ia menargetkan perbaikan selesai pada akhir September 2025.
Dengan perbaikan ini, masyarakat Lanto Dalam berharap banjir besar yang pernah menghantui wilayah mereka dapat diminimalisir, sehingga warga bisa beraktivitas dengan lebih tenang dan aman.*Dito