Tanah karo DNID.co.id – Pernyataan Wakil Bupati karo, Komando tarigan, S.P, menuai kecaman publik setelah sebuah video beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, Wakil Bupati secara terbuka menyebut bahwa ada beberapa “PEMAKAI” yang ikut hadir dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di Kantor DPRD Karo.
Pernyataan itu sontak memancing reaksi keras dari masyarakat, salah satunya datang dari Keloko Sembiring, warga Karo yang menilai ucapan Wakil Bupati tidak pantas diucapkan oleh pejabat publik dan justru mempermalukan masyarakat.
Keloko menyebut, pernyataan Komando Tarigan terkesan asal tuduh tanpa bukti dan berpotensi menstigma masyarakat yang hadir dalam forum resmi tersebut. Ia bahkan menyebut cara berpikir sang Wakil Bupati sebagai “aneh” dan jauh dari semangat pelayanan publik.
Dalam video yang beredar, Wakil bupati karo mengatakan, “Ya ini mohon maaf ya, saya lihat kemarin ada yang hadir dari masyarakat pemakai juga… ada yang bisikkan ke saya, ini pemakai ini, ada lima ini yang pemakai hadir jadi kita jangan munafik lah katanya juga…” ungkap Wakil Bupati Karo, Kamis (23/10/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pernyataan itu menimbulkan kebingungan publik — terutama karena disampaikan tanpa kejelasan siapa yang dimaksud, dan dalam forum resmi yang membahas isu serius: pemberantasan narkoba, judi, dan prostitusi.
Lanjut Keloko Sembiring, mengatakan pernyataan tersebut sangat melukai hati masyarakat Karo yang hadir dengan itikad baik untuk mengikuti RDPU tentang pemberantasan narkoba, judi, dan prostitusi.
“Aneh cara berpikir seorang pejabat yang menuduh masyarakatnya sendiri tanpa dasar.Mereka datang untuk berdiskusi, bukan untuk dicurigai,” ujar Keloko dengan nada kesal.
Ia menegaskan, RDPU adalah ruang terbuka untuk semua warga, termasuk mereka yang mungkin mantan pemakai narkoba yang ingin berubah atau masyarakat yang peduli pada permasalahan sosial.
“Kalau pun ada yang pernah terjerumus dan ingin bertobat, apa salahnya mereka hadir? Bukankah rapat itu membahas pemberantasan narkoba? Jadi kenapa mereka malah dianggap menciderai rapat?” tegasnya.
Penulis : Julius SP
Editor : Redaksi sumut
Penanggung Jawab : Redaksi sumut




























