Bengkulu, DNID.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi berupa pemerasan dan Gratifikasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
“KPK selanjutnya menetapkan 3 orang sebagai tersangka yaitu RM, IF dan EV,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Minggu malam, 24 November 2024.
Selain Rohidin, KPK juga menetapkan dua tersangka lain yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu Isnan Fajri (IF) serta Adc Gubernur Evriansyah (EV) alias Anca.
Alex menyatakan bahwa ketiga tersangka tersebut akan dilakukan penahanan untuk 20 hari pertama, terhitung sejak 24 November 2024 sampai dengan 13 Desember 2024.
“Penahanan dilakukan di Rutan Cabang KPK,” ujar Alex.
Atas perbuatannya, para tersangka disangkakan telah melanggar Ketentuan pada Pasal 12 huruf e dan Pasal 12B Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 KUHP.
Sebagaimana, perekara ini dimulai dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK terkait dengan terkait pungutan untuk Pilkada 2024 di Bengkulu pada Sabtu 23 November 2024.
Dalam operasi tersebut, tim KPK mengamankan delapan orang yang diduga terlibat. Setelah menjalani pemeriksaan intensif, tiga orang di antaranya resmi ditetapkan sebagai tersangka, sementara lima lainnya hanya berstatus sebagai saksi.”
Penulis : Yustus
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan