Breaking News

Sosialisasi Komorbid, Wabup Lombok Barat Hj Sumiatun: Pikirkan Keluarga Anda!

Senin, 10 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bikin Website Murah

Giri Menang, BeritaQ.com – Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Hj. Sumiatun saat membuka acara Sosialisasi Komorbid dan Peraturan Bupati No. 50 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Ketentraman dan Ketertiban Umum di Masa Pandemi Covid-19 bertempat di Kantor Camat Sekotong, Senin (10/08/2020).

Anjuran tersebut disampaikan Wabup setelah mengingatkan untuk mengikuti protokol kesehatan di era tatanan baru.

“Kalau Anda mungkin berpikir corona bukan masalah sehingga tidak mau mentaati protokol kesehatan, maka pikirkan keluarga Anda, anak, istri/suami, saudara, orangtua Anda, mereka bisa terpapar tanpa Anda sadari apalagi bila Anda positif tapi tanpa gejala (OTG),” tegas Wabup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Disampaikan Wabup, penyakit komorbid atau penyakit penyerta adalah penyakit lain yang dialami selain dari penyakit utama.

“Beberapa di antaranya hipertensi, diabetes, penyakit jantung, penyakit paru, HIV, gizi buruk, asma, kanker dan penyakit ginjal. Korban meninggal yang positif corona,” sebut Wabup,

Kebanyakan mereka yang punya riwayat penyakit komorbid sehingga memiliki imun yang lemah.

Oleh karena itu, lanjut Wabup, bagi yang memiliki penyakit komorbid, yang harus dilakukan adalah tetap tinggal di rumah, berjemur, istirahat cukup, makan makanan bergizi seimbang, minum multivitamin, jaga jarak, hindari bersalaman/bersentuhan, serta sering mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir.

Dikatakan Wabup, Peraturan Bupati No. 50 Tahun 2020 dibuat mengingat kondisi masyarakat yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Lombok Barat berada pada posisi nomer dua di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sudah masuk zona merah.

Selain itu, penularan Covid-19 di Lombok Barat semakin tinggi, terutama pasien meninggal meningkat.

Disamping melaksanakan penegakan pelaksanaan protokol Covid-19 di tempat kerumunan massa, warga yang Komorbid juga dilindungi supaya tidak banyak kontak dengan OTG maupun ODP, karena mereka rawan terpapar.

Pada acara tersebut, Wabup meminta kepada Polisi Pamong Praja berkoordinasi dengan Camat dan Kepala Desa setempat untuk melakukan pengawasan kepada masyarakat sehingga masyarakat yang bandel bisa diberikan sanksi.

“Virus korona adalah nyata, bukan hoax, bukan konspirasi sebagaimana banyak digaungkan sebagian orang yang tidak percaya,”tegas Hj.Sumiatun.

Lanjut Wabup membacakan data, hampir 20 juta penduduk dunia positif Covid-19 dengan korban meninggal hampir 800 ribu orang. Di Lombok Barat saja, sebutnya, data hingga 7 Agustus 2020, jumlah pasien positif sebanyak 520 orang, dengan 34 orang meninggal dunia dan 306 orang sembuh.

“Oleh karena itu, upaya terus menerus pemerintah termasuk melalui sosialisasi yang dilakukan hari ini tidak akan berarti apa-apa kalau masyarakat tetap ‘pagah’ bin bengel,” pungkasnya.

Hal ini penting disampaikan, kata Wabup, karena ditemukan di masyarakat orang-orang yang masih pagah (bandel) tidak mau mengikuti protokol kesehatan.

Dicontohkan Wabup, ada warga yang menyebut virus corona sebagai ‘penyakit fitnah’. Ada juga yang mengancam akan melaporkan petugas kesehatan ke akhirat kelak karena dianggap melarangnya beribadah.

“Ada juga yang melarang peliputan oleh awak media serta yang paling update yaitu keluarga yang menolak pasien positif yang meninggal dimakamkan mengikuti protokol Covid-19,” ujar Wabup menyesalkan.

Kenormalan baru yang sekarang mulai diterapkan, kata politisi Partai Golkar Lombok Barat ini, menuntut kita semua untuk hidup sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Kalau tidak, besok atau lusa barangkali akan tiba giliran kita terpapar virus mematikan ini,” tegasnya.

Acara sosialisasi ini dihadiri oleh Camat Sekotong Lalu Pardita Utama, SE, anggota Muspika, para kepala desa, kepala UPT, unsur kesehatan, tokoh agama dan masayarakat Sekotong. (Wldn).

Berita Terkait

Indeks Kepuasan Masyarakat di Sulsel Terus Meningkat, Dapat Nilai 88,24.
Rapat Koordinasi Pengawas Madrasah Tekankan Penguatan Peran Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Madrasah.
Ego Diamankan Ditresnarkoba Polda Babel Terkait Kepemilikan Barang Haram
Yuri Inisiasi Pengembangan Sektor Industri Primer di Bangka Belitung
Strategi BERAMAL Berorientasi Pada Hasil Dalam Mengelola Investasi Daerah 
Andi Arwin Azis Akhiri Masa Jabatan sebagai Pjs Wali Kota Makassar dengan Senam Bersama dan Apel
Dinilai Sanksi Terlalu Ringan,Pelaku Kasus Pelecehan Seksual di Unhas jadi Sorotan Dalam Dialog Publik.
Pelatihan Pembuatan Pakan Fermentasi Ternak untuk Hemat Biaya
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 23 November 2024 - 22:50 WIB

Rapat Koordinasi Pengawas Madrasah Tekankan Penguatan Peran Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Madrasah.

Sabtu, 23 November 2024 - 11:37 WIB

Ego Diamankan Ditresnarkoba Polda Babel Terkait Kepemilikan Barang Haram

Sabtu, 23 November 2024 - 08:58 WIB

Yuri Inisiasi Pengembangan Sektor Industri Primer di Bangka Belitung

Sabtu, 23 November 2024 - 08:16 WIB

Strategi BERAMAL Berorientasi Pada Hasil Dalam Mengelola Investasi Daerah 

Sabtu, 23 November 2024 - 00:05 WIB

Andi Arwin Azis Akhiri Masa Jabatan sebagai Pjs Wali Kota Makassar dengan Senam Bersama dan Apel

Jumat, 22 November 2024 - 23:54 WIB

Dinilai Sanksi Terlalu Ringan,Pelaku Kasus Pelecehan Seksual di Unhas jadi Sorotan Dalam Dialog Publik.

Jumat, 22 November 2024 - 21:53 WIB

Pelatihan Pembuatan Pakan Fermentasi Ternak untuk Hemat Biaya

Jumat, 22 November 2024 - 21:34 WIB

Orang Tua Tuntut Unhas Ciptakan Rasa Aman Bagi Mahasiswa Dari Kekerasan Seksual

Berita Terbaru

Kriminal Hukum

Polisi Berhasil Ringkus Satu Buron Kasus Judol Komdigi

Minggu, 24 Nov 2024 - 00:36 WIB

Kriminal Hukum

Tukang Bakso Diamuk Warga Usai Mencabuli Remaja Berusia 16 Tahun

Minggu, 24 Nov 2024 - 00:30 WIB