Toraja, DNID.co.id – Dua siswa di Kabupaten Tana Toraja (Tator), Sulawesi Selatan (Sulsel) dari Universal Concept of Mental Arithmetic System (UCMAS) akan ikut bertarung pada Olimpiade Aritmatika di Denpasar Bali yang akan digelar di Hotel Dalton tanggal 29 Juni 2025 mendatang.
Kedua siswa itu adalah, Kinaya Sharon Saban dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Buisun dan Zanetta Indi Andilolo Batara dari SD Renya Rosari.
Kedua siswa UCMAS Tana Toraja yang ikut bertarung di Olimpiade Aritmatika dilepas dan diberi penguatan oleh Wakil Bupati Tana Toraja Erianto Laso’ Paundanan didampingi Kepala Dinas Pendidikan Andarias Lebang.

ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari kedua siswa UCMAS Tator yang akan diutus keduanya menunjukkan prestasi luar biasa, dan UCMAS Tator baru 1 tahun berdiri.
Owner UCMAS Tana Toraja, Drs. Linus Bua, S.Th, S.Pd mengatakan bahwa, di UCMAS Tator cara belajar dan latihan siswa dimulai dari pengenalan sempoa, setelah itu ada beberapa trik tentang bagaimana cara menghitung dengan melibatkan 2 tangan 6 jari karena pada ujung jari manusia terdapat simpul saraf yang langsung berhubungan dengan otak.
Tujuan belajar Sempoa UCMAS untuk memaksimalkan fungsi kerja otak, berhitung cepat (3 kali lebih cepat dari kalkulator) itu pasti atau bonus dalam belajar sempoa UCMAS.
“OWNER UCMAS Linus Bua mengatakan anak yang tergolong pintar di sekolah hanya mampu memaksimalkan fungsi kerja otaknya sampai 4% (Albert Einstein dikenal luas sebagai penemu teori relativitas tergolong manusia genius hanya mampu memaksimalkan fungsi kerja otak sampai 7% saja), Dengan belajar Sempoa UCMAS fungsi kerja otak bisa ditingkatkan atau dimaksimalkan,” sebutnya.
Dalam belajar Sempoa ada” 9 kemampuan anak yang diasah/distimulasi sehingga menjadi lebih kuat yakni, memori, konsentrasi, penilaian, observasi, imaginasi, penalaran, pertimbangan, kreativitas dan kepercayaan diri,” tambahnya.
Hal inilah yang membuat otak kanan dan kiri bekerja sehingga perhitungan angka bayangan bisa didapat.
Dikatakan, pihaknya memberikan pelatihan konsentrasi kepada siswa dengan memberikan soal deretan angka-angka. Usia yang bagus untuk melatih menghitung sempoa itu sejak usia 4 hingga 12 tahun.
“UCMAS sebagai jagonya sempoa dan pelopor sempoa 2 tangan 6 jari yang sudah tersebar di 86 Negara, disamping itu juga terdapat ABACUS yang lain dengan menggunakan 1 tangan 2 jari,” terangnya.
Linus mengisahkan, bahwa setiap olimpiade pasti ada tantangan tersendiri, ada tingkat kesulitan masing-masing, tetapi kalau sering berlatih dan sudah terbiasa maka pasti mudah menjawabnya.
“Target siswa saya memang minimal 95 baris soal harus bisa dikuasai sebelum 2 siswa kita itu mengikuti Olimpiade di Denpasar nanti,” imbuhnya.
Linus menerangkan bahwa UCMAS adalah murni sempoa (bukan sempoa matematika) pada materi pembelajarannya dapat menyentuh aspek audio, visual, dan kinestetik belajar anak yang pada akhirnya menghasilkan anak yang mempunyai memori yang kuat, konsentrasi, imaginasi, kreativitas dan kepercayaan diri yang bagus.
“Siswa UCMAS kadang juga dijuluki manusia kalkulator karena kecepatannya dalam menyelesaikan soal Aritmetika (tambah, kurang, kali, bagi) dengan cepat bahkan 3 kali lebih cepat dari Kalkulator,” pungkasnya.
*** Megasari/Yustus
Penulis : Megasari/Yustus
Editor : Admin
Sumber Berita : Redaksi Sulsel