Kota Bima,DNID.co.id — Gelombang protes terhadap penyelenggaraan konser PSYiporia di Lapangan Manggemaci kembali bertambah. Tidak hanya persoalan dugaan promosi rokok, sejumlah penonton yang membeli tiket VVIP dengan harga jutaan rupiah juga mengaku kecewa lantaran janji foto bersama artis utama acara tersebut tidak terlaksana.
Salah satu pembeli tiket VVIP yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa saat membeli tiket, mereka menerima informasi bahwa pemegang tiket VVIP mendapat hak khusus, termasuk akses prioritas dan sesi foto bersama artis.
“Kami membeli tiket VVIP karena dijanjikan bisa foto langsung dengan artis. Itu yang tertulis dan itu yang disampaikan. Tapi saat acara malam itu, tidak ada sesi foto. Kami hanya menonton seperti penonton biasa, hanya beda tempat berdiri,” ujarnya, Sabtu malam.
Ia menambahkan bahwa beberapa pembeli VVIP merasa “dirugikan secara materi dan pengalaman”, karena fasilitas yang dijanjikan tidak diberikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami merasa ini tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. Orang rela bayar mahal karena ada fasilitas eksklusif. Tapi kenyataannya tidak ada. Kami merasa kecewa,” tambahnya.
*Tidak Ada Klarifikasi Resmi dari Pihak Penyelenggara*
Hingga berita ini diterbitkan, pihak penyelenggara belum memberikan penjelasan kepada publik terkait tidak terlaksananya sesi foto bersama artis tersebut.
Sementara itu, di media sosial, keluhan serupa mulai bermunculan dari akun penonton yang menyebut bahwa mereka telah membuat antrean foto, namun panitia menyatakan sesi foto dibatalkan tanpa penjelasan.
*Aliansi: Perlu Transparansi dan Klarifikasi*
Aliansi Masyarakat Peduli Kesehatan yang sebelumnya menyuarakan kritik terhadap dugaan promosi rokok dalam acara tersebut turut menyoroti persoalan ini.
“Transparansi itu penting. Jika ada hak yang dijanjikan kepada penonton dan tidak diberikan, maka perlu ada klarifikasi resmi dari penyelenggara.”
Aliansi menegaskan, persoalan ini akan ikut dibahas dalam rencana Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kota Bima, bersama isu utama terkait dugaan pelanggaran PP 28/2024.
“RDP akan menjadi ruang terbuka untuk meminta penjelasan. Baik mengenai dugaan pelanggaran promosi rokok maupun keluhan konsumen terkait tiket VVIP.”
Penulis : Mukraidin
Editor : Redaksi NTB




























