MELAWI,detiknews.id-Ratusan Pasukan Merah memenuhi Jalan Kota Nanga Pinoh, tampilkan aksi kebal dalam rangka peresmian Sekretariat dan menghadiri Rapat Pimpinan Cabang (Rapimcab) I Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) kabupaten Melawi.
Pasukan merah ini menjadi bagian dalam pelaksanaan Rapimcab I TBBR ini, Sabtu (12/09/2020).
Ketua DPC TBBR Kabupaten Melawi, Antonius Desa dalam kata sambutannya menyampaikan, Rapimcab yang pertama digelar DPC TBBR Melawi, juga diisi dengan seminar serta konsolidasi internal organisasi.“Kami mengapresiasi kehadiran tamu undangan baik dari dalam serta luar Melawi, termasuk jajaran ketua dan pengurus DPP. Hadir juga dari DPC-DPC dari kabupaten di Kalbar hingga Kalteng,” katanya.
Anton, mengatakan Rapimcab digelar sesuai AD-ART Organisasi TBBR. Dan Rapimcab ini digelar di Gedung Serbaguna,Desa Paal, kecamatan Nanga Pinoh dan berlangsung selama dua hari.
“Rapimcab I DPC TBBR Melawi mengangkat tema Peran Pemuda Dayak Dalam Pembangunan, Pemerintah, Politik Lokal dan Nasional,” katanya.
Ditempat yang sama, Ketua DPP TBBR Kalimantan Barat (Kalbar), Agustinus menjelaskan visi misi organisasi ini menjadi wadah perjuangan membela adat dan masyarakat adat melalui adat dan budaya Dayak.
“Rapimcab TBBR I di Melawi sangat spesial, semoga apa yang telah disiapkan bisa berjalan baik dengan persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Agustinus menegaskan TBBR dilarang ikut terlibat politik praktis. Semua anggota dilarang politik praktis. Kita tidak boleh berpolitik menggunakan atribut atau lambang untuk mendukung siapapun.
“Tapi kita boleh memilih, karena anggota punya hak politik. Hak politik adalah identitas kita. Kehadiran kita di Melawi agar mendorong Dayak menjadi pemimpin,”ajaknya.
Keberadaan TBBR, lanjut Agustinus,”berjuang mempertahankan tanah adat di Kalimantan. TBBR mengingatkan bahwa setiap etnis Dayak memiliki identitas dan jati diri Dayak.
Rapimcab I ini juga turut hadir Tokoh Adat Dayak Kinipan, Efendi Buhing
Sementara itu, Bupati Melawi, Panji menyatakan keberadaan lembaga adat untuk mempertahankan kehidupan bersama dalam satu lingkungan masyarakat Kalbar dan bagaimana adat dan budaya bisa dipersatukan dan dipertahankan serta ditingkatkan.
“Secara khusus organisasi TBBR ini menjadi sarana masyarakat Dayak membela dan mempertahankan kebenaran, nilai keadilan dan kemanusiaan, serta nilai nilai persaudaraan dan demokrasi pada tanah air tercinta,”ucapnya.
“Dayak harus ada di barisan depan bersama suku bangsa lain di negara ini. Kita harus menjadi sumber persatuan, bukan justru menjadi sumber perpecahan.”Kehadiran TBBR, lanjut Panji menjadi mitra pemerintah menjaga kondusifitas daerah. Termasuk keamanan daerah,”punkasnya (A.M)