Breaking News

Radio Player

Loading...

Pasokan Bahan Baku Kayu Sulit Didapatkan, Pembangunan Pasar Kuliner Terkendala

Selasa, 9 Agustus 2022

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

Melawi, BeritaQ. com
Warga di Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat, kini mengeluhkan kesulitan mendapatkan bahan baku kayu untuk membangun rumah dan sejenisnya.

Keluhan serupa juga disampaikan sejumlah pihak rekanan yang mengerjakan proyek Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Hal ini secara langsung berimbas pada terhambatnya bahkan terkendala pembangunan.

Menurut Norpansyah, salah seorang warga Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, menyampaikan, permasalahan kebutuhan kayu ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, sehingga pembangunan di daerah ini semakin nyata.

ads

Dikatakan Norpansyah, jika permasalahan kebutuhan kayu lokal ini sulit didapatkan dan dibiarkan, maka akan menghambat pembangunan rakyat hingga pembangunan pemerintah yang menggunakan bahan kayu lokal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia menyebut, selain pembangunan rumah kini terhambat lantaran sulit mendapatkan bahan baku, juga salah satu pembangunan proyek Pemerintah Daerah setempat saat ini mengalami kendala yang kesulitan pasokan kayu adalah proyek pembangunan pasar kuliner di Nanga Pinoh.

Terhambatnya peredaran bahan baku kayu ini secara ilegal di Melawi, lanjutnya, lantaran warga ketakutan untuk menebang kayu, hingga warga yang membawa atau membutuhkan kayu untuk kebutuhan lokal saja harus berurusan dengan penegak hukum.

“Tak hanya itu, pengawasan yang ketat dari aparat penegak hukum dan instansi terkait Dinas Kehutanan melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) setempat, membuat bahan kayu lokal sulit didapatkan, hanya untuk kebutuhan pembangunan rumah,” kata Norpansyah, Selasa (9/8).

“Pembangunan di Kabupaten Melawi ini masih mengandalkan kayu sebagai bahan bangunan utama. Baik rumah, ruko sampai pembangunan rumah ibadah dan jembatan,” sambungnya.

Lebih lanjut dikatakan, untuk mensukseskan pembangunan di daerah ini, Dia pun mendorong dan memohon kepada Bupati Melawi Dadi Sunarya Usfa Yursa, agar bersedia membantu atau mengambil solusi untuk membicarakan kelangkaan kayu olahan tersebut ditingkat Forkopimda serta instansi terkait.

“Perlu ada solusi bersama untuk menjembatani persoalan ini. Karena ditengah kebutuhan kayu lokal yang masih tinggi, perlu ada kebijakan untuk memberikan ruang agar kayu lokal bisa terpenuhi bagi masyarakat,” ujarnya.

Dikatakan, saat ini masyarakat Melawi yang ingin membangun rumah kesulitan mendapatkan kayu dengan harga yang terjangkau. Sedangkan yang bekerja di sektor perkayuan juga tak bisa bergerak. Mesti ada solusi untuk persoalan ini.

Sebelumnya, kata Dia, beberapa tahun lalu, pernah ada kesepakatan bersama yang dibangun antara pemerintah dengan Forkopimda, termasuk di dalamnya para penegak hukum. Intinya ada toleransi setidaknya bagi peredaran kayu khusus untuk kebutuhan lokal dipermudah.

“Diharapkan ada saling pengertian dan saling memahami dalam pelarangan peredaran kayu lokal di Melawi. Karena bila ini dilarang sepenuhnya, juga akan berdampak pada pembangunan Melawi juga. Setidaknya kita berharap kebutuhan untuk daerah ini bisa terpenuhi. Ada kebijakan khusus agar masyarakat juga bisa tetap bekerja di sektor perkayuan,” harapnya.

Dia menambahkan, soal peredaran kayu lokal ilegal ini mesti ada solusi. Sebab tidak mungkin terus dalam kepura-puraan tidak boleh menebang kayu, tapi pembangunan butuh bahan baku kayu.

Berita Terkait

Wabup Rahmat Hidayat Ajak Warga Jaga Ekosistem Perairan Umum
Suasana Penuh Kehangatan dan Kekeluargaan Mewarnai Acara Pelantikan PKDP Kota Tangerang
Polda Sulteng Permudah Layanan Dumas, Lapor Polisi Nakal Kini Bisa dari HP
Bahas Kebebasan Pers, Wakapolda Sulteng Tekankan Perlindungan bagi Jurnalis di Forum Diseminasi HAM
Kominfo Makassar Gelar Sosialisasi SPLP untuk Integrasi Layanan Publik
Tiga Pemuda Bone Diciduk Dini Hari, Polisi Bongkar Jaringan Sabu Antar-Kelurahan
2.441 Posbankum di Sulsel telah Terbentuk, Akses Hukum bagi Masyarakat
Akademisi Unhas Apresiasi Kebijakan Pendidikan dan Kesehatan Pulau Makassar
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 20:11 WITA

Wabup Rahmat Hidayat Ajak Warga Jaga Ekosistem Perairan Umum

Jumat, 10 Oktober 2025 - 20:00 WITA

Suasana Penuh Kehangatan dan Kekeluargaan Mewarnai Acara Pelantikan PKDP Kota Tangerang

Jumat, 10 Oktober 2025 - 17:10 WITA

Bahas Kebebasan Pers, Wakapolda Sulteng Tekankan Perlindungan bagi Jurnalis di Forum Diseminasi HAM

Kamis, 9 Oktober 2025 - 23:49 WITA

Kominfo Makassar Gelar Sosialisasi SPLP untuk Integrasi Layanan Publik

Kamis, 9 Oktober 2025 - 11:29 WITA

Tiga Pemuda Bone Diciduk Dini Hari, Polisi Bongkar Jaringan Sabu Antar-Kelurahan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 07:22 WITA

2.441 Posbankum di Sulsel telah Terbentuk, Akses Hukum bagi Masyarakat

Kamis, 9 Oktober 2025 - 04:48 WITA

Akademisi Unhas Apresiasi Kebijakan Pendidikan dan Kesehatan Pulau Makassar

Kamis, 9 Oktober 2025 - 04:21 WITA

Wakil Wali Kota Makassar,Apresiasi Peresmian Masjid dan Lapangan Tenis Pengadilan Negeri Makassar

Berita Terbaru

Serba-Serbi

Wabup Rahmat Hidayat Ajak Warga Jaga Ekosistem Perairan Umum

Jumat, 10 Okt 2025 - 20:11 WITA

Pertanian

Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Satgas Madago Raya Panen Jagung

Jumat, 10 Okt 2025 - 17:42 WITA