Selanjutnya melalui pertemuan dengan Pak Wamen ini ingin menyampaikan sekaligus permohonan bagaimana PEWARNA bisa disinergikan dengan kementerian desa dan transmigrasi dalam kegiatan pemberitaan program-program kementerian serta adanya penyuluhan kepada para jemaat yang menjadi petani.
Perihal kiprah dan keberadaan PEWARNA yang sudah ada di 17 Daerah serta berbagai kegiatan yang dilakukan baik di lintas kekristenan maupun lintas organisasi kemasyarakat.
“Pewarna Indonesia sudah sering melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat Nasional, diantaranya yaitu melaksanakan kegiatan Dialog Kebangsaan, Seminar Nasional bersama PGI, YKI, Sinior GMKI Program Doktoral UKI menyikap RKUHP”, ungkap Yusuf yang disampaikan kepada Wamendes.
Anthonius Nathan juga menambahkan harapannya agar Pewarna Indonesia bisa bersinergi dengan Kemendes PDTT dalam program dibidang pertanian, yaitu dengan memberikan pelatihan warga desa dalam memanfaatkan lingkungan pekarangan yang ada di rumah yang juga program PEWARNA.
Wamen Budi Arie sangat merespon kehadiran Pewarna Indonesia dan menyatakan bersedia dan hadir dalam acara tersebut. Sedangkan terkait permohonan sinergi program, wamen meminta mengatur kembali waktu untuk mempresentasikan program tersebut.
“Mengingat Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai keberagaman etnis, perwujudan nasionalismenya banyak diwarnai oleh permasalah politik, ekonomi dan etnisitas serta agama, sehingga berbagai permasalahan tersebut menjadi sulit diselesaikan secara tuntas tanpa melihat dan menghubungkan keterkaitan antara dinamika global dan regional. Sebagai sesama rakyat yang masih peduli dengan kondisi bangsa agar tetap beragam, saya akan hadir, dan nanti tolong diinggatkan kembali dan koordinasi dengan asisten saya,” ujarnya.
Halaman Berita ini : 1 2 3 Baca Halaman Selanjutnya