Luwu Utara, DNID Sulsel – Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Kecamatan Sabbang Selatan, Sudarmi Idrus, SKM menyampaikan penanganan stunting penting dilakukan melalui dua intervensi. Intervensi itu yang dimaksudkan yakni, intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.
Hal tersebut disampaikan Sudarmi Idrus Kepala Puskesmas (PKM) Sabbang Selatan pada media ini, Jumat (17/2/2023) bahwa, penanganan stunting secara garis besar dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif yang difokuskan pada 1.000 hari pertama kehidupan,” sebutnya.
Di kecamatan Sabbang Selatan baru 5 (lima) desa yang sudah digelar lokasi fokus stunting yakni, Desa Dandang, Buangin, Terpedo Jaya, Kalitok dan Desa Tete Uri dan dihadiri Camat Sabbang Selatan Syahruddin, Bhabinkamtibmas desa serta Ketua PKK desa dan anggota.
Sudarmi mengemukakan bahwa, intervensi gizi spesifik yaitu intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Sementara intervensi gizi sensitif yakni, intervensi pendukung untuk penurunan kecepatan stunting, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi.
“Sementara berdasarkan berbagai literatur maupun studi, komponen intervensi sensitif memiliki proporsi yang besar, yakni 70 persen,” paparnya.
Kepala PKM Sabbang Selatan menambahkan bahwa, intervensi stunting harus dilakukan multi sektoral. Kolaborasi menjadi kunci keberhasilan dalam percepatan penurunan stunting, baik intervensi gizi spesifik maupun gizi sensitif, seperti kehadiran ibu-ibu dan anak di Posyandu, pemberian air susu ibu ekslusif, PMT.
Halaman Berita ini : 1 2 Baca Halaman Selanjutnya