Setelah diselenggarakannya Muktamar Muhammadiyah ke 48 di bulan November tahun lalu dengan segala gempita pujian dan pencapaian yang menyita banyak perhatian yang datang dari segala penjuru tanah air bahkan dunia internasional masih senantiasa menyisakan rasa haru sekaligus bangga atas torehan capaian Muhammadiyah sampai dengan saat ini.
Namun sejak itu juga Muhammadiyah di tingkah wilayah mulai sibuk menyiapkan penjadwalan Musyawarah Wilayah di masing-masing Provinsi, termasuk Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiyah Sulawesi Selatan yang akan menyelenggarakan Musyawarah Wilayah ke 40 pada tanggal 3-5 Maret di Kabupaten Enrekang.
Sebagaimana dalam setiap perhelatan Musyawarah di Muhammadiyah di mana warganya tidak hanya larut dalam kemeriahan berbagai pertunjukan acara yang telah disiapkan dengan sangat serius oleh panitianya namun Musyawarah juga menjadi ajang kontestasi narasi dengan memberikan catatan pinggir bagi kepemimpinan yang telah berlalu secara tembuka dan apa adanya, juga mengkonsolidasikan peta arah kepemimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah Sulawesi Selatan beserta poin-poin induk rancangan kebijakan dan agenda strategis Muhammadiyah Sulsel ke depan.

Di antara tema diskursus yang harus dibicarakan dalam Musyawarah Muhammadiyah dan Aisyiyah Sulawesi Selatan nanti antara lain:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Penerjemahan praksis-progresif terhadap empat model perkhidmatan Islam berkemajuan (Perkhidmatan Keummatan, Perkhidmatan Kebangsaan, Perkhidmatan Kemanusiaan, Perkhidmatan Global dan Perkhidmatan Masa depan) dalam konteks ruang aktualisasinya di Sulawesi Selatan.
2. Meneguhkan spirit Ijtihad Berkelanjutan dengan model _ijtihad jama’i_ (Ijtihad Kolektif) menjadi tradisi keilmuan dalam Muhammadiyah Sulsel sebagai bagian dari misi moderasi keilmuan dengan melibatkan berbagai pakar disiplin keilmuan berbeda dalam satu lingkungan diskusi, seperti majelis misalnya.
3. Mengokohkan diskursus Ulama Perempuan Muhammadiyah Sulawesi Selatan, dengan Agenda penjaringan calon kader ulama perempuan, pembinaan sumber daya kader ulama perempuan Muhammadiyah dan pengorbitan ulama perempuan Muhammadiyah di Sulawesi Selatan.
4. Agenda Diaspora kader Muhammadiyah Sulawesi Selatan di luar Amal Usaha Muhammadiyah sebagai bagian dari agenda memperluas radius perkhidmatan kader persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah melalui penjaringan kader ideologis-profesional dari seluruh ortom Muhammadiyah.
5. Memperkuat peran publik Muhammadiyah dan Aisyiyah sebagai organisasi massa -intelektual yang dipandu oleh prinsip keterbukaan pergaulan dengan semua pihak yang berbeda ideologi, golongan, paham, agama, partai, dan kepentingan.
Kita semua berharap agenda Musyawarah Muhammadiyah dan Aisyiyah kali ini dilaksanakan dengan penuh khidmat dalam keramahtamahan yang tidak kehilangan ketajaman dan kadalaman berpikir tetapi tetap dalam bingkai ketawadhuan, suka cita dan kehangatan persaudaraan.
Selamat Bermusyawarah seluruh warga persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah, mari lahirkan keputusan-keputusan terbaik yang akan dikawal oleh manusia-manusia terbaik yang terpilih melalui proses terbaik. Berangkatlah dengan riang gembira dan pulanglah dengan suka cita, satu lagi, jangan lupa oleh-olehnya.
Oleh: Taufiqqurrahman
(Sekretaris Umum DPD IMM Sulsel)