Tanah Karo DNID.co.id – Salah satu Oknum staff Humas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Berastagi jalan SMIK No.01 Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo ini sangat tidak terpuji dimana dengan nada tinggi serta tunjukkan kearogansianya melarang wartawan bertemu dengan Kepala Sekolah SMK 1 Berastagi untuk mengkonfirmasi terkait rumor yang beredar di tengah masyarakat.
Awalnya, 3 (tiga) orang wartawan datang ke ruang kantor Kepala Sekolah hendak menanyakan keberadaan Kepala Sekolah (Kepsek) SMK 1 Berastagi, namun salah satu staff di kantor Kepsek mengarahkan ke Humas terlebih dahulu, atas arahan itu, akhirnya Tim wartawan menuju kantor Humas dan di ruangan itu ada beberapa orang staff yang menerima kedatangan para ‘kuli tinta’ ini.
Di kantor Humas tersebut Tim wartawan langsung bertemu dengan oknum VP salah satu Humasnya. Dan singkat cerita, VP menyambut tim wartawan dengan datar (cuek) serta tanpa basa basi langsung menanyakan maksud dan tujuan kehadiran Tim wartawan ke Sekolah, sembari kemudian VP dan rekannya meminta Tim wartawan untuk mengisi buku daftar Tamu, yang memantik tim tersulut emosi atas penuturan gaya bahasa VP yang ketus bagai seorang Bos di Sekolah itu.
“Oknum VP ini, sudah kelewatan, Sekolah itu mungkin dianggap miliknya..! Kita hanya ingin konfirmasi terkait isi pengutipan uang terhadap siswa dan kita telah memperkenalkan diri serta mengisi buku daftar tamu, tapi dia ‘VP’ (oknum staff Humas) meminta tunjukkan KTA, saya telah berikan dan tunjukkan, namun teman kita yang lain juga di minta padahal kita sama – sama (Tim) yang hanya hendak mengkonfirmasi untuk berjumpa dengan Kepsek, itu sajalah, tak lebih,” ujar S. Manalu salah satu wartawan media cetak yang ikut.
Lanjutnya lagi,” sesuai yang diminta, saya telah menunjukkan KTA, walaupun sebelumnya kita dan tim wartawan telah memperkenalkan diri sebelum disuruh tunjukkan KTA dengan memfotonya, padahal saat itu kita sudah menjelaskan maksud dan tujuan kita dengan etikad baiklah, namun lagi – lagi, kata oknum tersebut,” kalau tidak menunjukkan KTA, saya tidak izinkan ketemu dengan Kepsek..!,itu hak saya..!,” ujar VP dengan nada Tinggi sehingga para guru dan siswa lainnya kaget melihat VP bicara dengan nada tinggi tersebut,” terang Manalu.
Sementara itu, David dari media olnewsindonesia.com menuturkan bahwa kejadian tersebut, oknum staff Humas itu, sangat arogan dan mencoreng dunia pendidikan Karo, mengingat oknum tersebut adalah bagian dari tenaga pendidik di sekolah tersebut, harusnya dia contoh yang teladan. Nah yang parahnya, oknum tersebut ucapkan di depan kami, “Foto..! foto..aku..!!, la aku mbiar (foto saya, foto..!saya tidak takut_red), katanya menentang kami, dan tentunya kami merasa tugas-tugas jurnalistik yang kami lakukan tidak dihargai, padahal kita tahu di UU No 14 Tahun 2008 jelas tertuang tentang Keterbukaan Informasi Publik,” kata David, sembari sebutkan, ini menjadi atensi bagi pihak Sekolah.
Salah satu aktivis, T Purba (54), saat diminta pendapatnya, Selasa (11/04. 2023) perihal kejadian tersebut, Pak Purba ini sangat menyayangkan insiden tersebut. “Ini sangat memalukan..! di saat tehnologi industri 4.0 sekarang mulai berevolusi, masih ada guru atau pelaku pendidik yang menyalahi atau mengangkangi aturan formal, ini sangat kacau ini. Jadi bagi pihak Sekolah ataupun pihak kompeten lainnya, oknum ataupun orang-orang seperti ini perlu segera di tindak tegas agar tidak berdampak luas,” ujar pak Purba yang juga merupakan Pemerhati Kabupaten Karo ini.
Dan saat di konfirmasi ke Kepsek SMK 1 Berastagi, Paulus Pandiangan Saing, S, Pd, M.Pd via seluler mengatakan, bahwa bila memang demikian adanya, terlebih ada peringai kasar tidak boleh sebenarnya, kita harus memberi pelayanan yang prima, itu hakekat dunia pendidikan pak,” ujar Kepsek tersebut.