Panglima TNI menyadari bahwa masih terdapat keterbatasan berupa ketersediaan personel, kesiapan alutsista, dan dukungan anggaran. Untuk itu, perlu pendekatan dan strategi khusus sesuai dengan karakteristik di masing-masing wilayah. Laksamana Yudo mengingatkan seluruh stakeholder untuk terus bersemangat dan jangan menyerah dengan situasi dan kondisi yang ada. “Siapkan cara bertindak yang komprehensif dan siapkan pula alternatif-alternatif cara bertindak sebagai upaya mencari solusi di tengah keterbatasan,” ujarnya.
Pimpinan TNI itu meyakini bahwa upaya preventif telah dilaksanakan oleh para stakeholder di seluruh wilayah Kalimantan Barat. Untuk itu, tetap laksanakan langkah-langkah tersebut, baik melalui penyuluhan, sosialisasi, modifikasi cuaca, maupun upaya penegakan hukum. “Upaya ini tidak boleh kendor karena potensi Karhutla di Kalimantan Barat cukup besar, sehingga kesadaran dari masyarakat harus kita bangun agar upaya pencegahan Karhutla ini menjadi upaya rakyat semesta. Upaya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk kesehatan serta kesejahteraan rakyat,” jelas Laksamana TNI Yudo Margono.
Terkait upaya penanggulangan, Laksamana TNI Yudo Margono mengingatkan untuk terus laksanakan deteksi dini baik dengan sensor yang ada seperti penggunaan citra satelit, maupun berdasarkan laporan dan pantauan dari satgas darat serta masyarakat. Untuk pemadaman, laksanakan secara terkoordinir dan penuh perhitungan. Baik satgas udara maupun satgas darat harus selalu cermat memitigasi resiko agar upaya pemadaman tidak membahayakan dan berdampak fatal bagi petugas.
Halaman Berita ini : 1 2 3 Baca Halaman Selanjutnya