Menegaskan apa yang sudah disampaikan Kasatgas Humas Damai Cartenz beberapa hari lalu, Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi GN Suriastawa ketika dimintai keterangan terkait tertembaknya anggota KST Papua di Oksibil juga membenarkan kejadian tersebut.
“Benar satu KST anak buah dari Ananias Ati Mimin telah tertembak mati, satu lagi luka-luka terkena tembakan, lalu lainnya melarikan diri saat pasukan gabungan TNI-POLRI melakukan pengejaran,” ujar Kapen.
“Keberhasilan penindakan KST di Pegunungan Bintang ini adalah wujud sinergitas TNI-Polri. Prajurit TNI turut aktif mendukung operasi penegakan hukum yang dilakukan Kepolisian, maka TNI akan melindungi masyarakat Papua dari teror KST, namun TNI akan menindak dan mengejar terus keberadaan KST Bersenjata yang telah membuat keonaran,” pungkas Kapen.
Penindakan tersebut diharapkan sebagai efek jera bagi kelompok pemuda Papua Pegunungan yang sudah salah jalan menjadi preman bersenjata yang sangat menghambat pembangunan.
Masyarakat diharapkan tetap tenang dan terus membangun, karena pemerintah hanya menindak KST bersenjata, sementara rakyat sipil sudah pasti dilindungi.
Seharusnya anak-anak muda Papua Pegunungan yang saat ini terlibat premanisme bersenjata mulai sadar, bahwa mereka dihasut oleh kelompok-kelompok oportunis politik yang ingin memanfaatkan sepak terjang dan aksi kriminal mereka untuk mencari popularitas dengan simbol ingin memerdekakan Papua. Papua sudah merdeka sejak bergabung NKRI, tugas generasi muda Papua Pegunungan seharusnya adalah belajar dan ikut serta dalam pembangunan.
Halaman Berita ini : 1 2