▪ Dari hasil survei tersebut, ditemukan pula bahwa meskipun tingkat pemahaman tentang dampak jangka panjang minuman berpemanis dan pemahaman dampak terhadap Resiko Diabetes, serta resiko dampak obesitas terhadap penyakit radiovaskular dianggap sangat tinggi, namun ternyata tingkat konsumsi MBDK masyarakat kota Makassar juga masih tetap tinggi (konsumsi setiap hari sebanyak 56,25 persen). Apalagi tingkat literasi informasi tentang kalori, gula, dan pemanis dalam kemasan MBDK juga masih sangat rendah (46,8 persen).
▪ Terkait dengan rencana penggunaan cukai pada MBDK, masyarakat kota Makassar, sangat mendukung untuk diterapkan (8,75 persen)
Kesimpulan:
Cukai MBDK memiliki peran penting dalam melindungi kesehatan masyarakat dan anak-anak di Indonesia. Cukai MBDK dalam jangka pendek lebih efektif dalam mengurangi konsumsi secara langsung dan menghasilkan manfaat ekonomi dan pendapatan secara langsung. Meskipun dipahami bahwa dalam jangka panjang SNI MBDK juga dianggap cukup efektif dalam meningkatkan kualitas dan keamanan produk.
Rekomendasi :
1.Koalisi Gerakan Anti MBDK mendesak pemerintah agar segera mengambil opsi penerapan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) sebagai bagian dari strategi komprehensif untuk menekan konsumsi gula berlebihan di Indonesia. Sementara penerapan SNI MBDK dapat menyusul diberlakukan untuk menyempurnakan peningkatan kualitas dan keamanan produk MBDK.
2.Koalisi juga siap bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan benar-benar efektif dan berdampak positif bagi kesehatan masyarakat.
Halaman Berita ini : 1 2 3 4 5 6 Baca Halaman Selanjutnya
Editor : Redaksi