Dnid.co.id, Gowa– Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan kembali dikeluhkan warga.
Sampai keluhan warga ada tiga wilayah yakni Kelurahan malakaji, Desa Garing dan desa tetangga, Minggu 20 Oktober 2024.
Warga mengeluh lantaran air PDAM tidak mengalir di saat kebutuhan air di musim kemarau.

“Kita di suruh bayar iuran beban, ketika tidak membayar pak, lagi-lagi saluran langganan Air PDAM sudah di haruskan putus kontrak,” kata warga berinisial E (38) pada Minggu (20/10/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Alasan Petugas PDAM Tompobulu, pelanggan tidak melakukan pembayaran iuran.
Terpisah Warga Desa Garing inisial, A IRT (42) juga mengeluhkan pelayanan PDAM Tompobulu yang tidak baik.
“Masa Air tidak jalan, saat kita butuhkan. Pas disuruh bayar iuran beban, kadang kami bayar hingga mencapai Rp300 ribu perbulan nya dan biasa diatas nya lagi,” ucapnya.
Selain itu, iuran atau pembayaran PDAM terus naik. Jadi dirinya memutuskan tidak lagi menjadi pelanggan.
“Saya juga sudah tidak jadi pelanggan mi di PDAM Tompobulu akibat pembayaran beban meningkat terlalu tinggi kasihan,” keluhnya.
Warga juga berharap pihak PDAM Tompobulu agar tidak membebankan tagihan iuran yang naik drastis. Warga hanya minta biaya beban Rp50 ribu perbulan nya.
Sementara itu, kepala PDAM Tompobulu Subair mengatakan Air saat ini mengurang di penampung bak diakibatkan musim kemarau .
“ltu juga berikan secara bergiliran di 3 wilayah, termasuk Malakaji, Datara, Garing Bontobuddung. Dan wilayah tersebut masih minim air agar dapat pelanggan,” katanya.
Mengenai tagihan iuran itu tergantung pemakaian pelanggan di meteran nya, dengan angka pengguna.
“Jadi kalau pelanggan gunakan 0,12 kubi itu tagihan Rp4000 ribu,”ujarnya.
Selain Iuran Beban kewajiban pelanggan wajib bayar Rp48 di kantor. Tetapi jika bayar di rumah atau di jemput maka akan bayar 50 ribu.
Penulis : Redaksi