Produksi dan distribusi air minum siap saji (dalam kemasan dan bulk supply) dengan merek lokal “Air Babel.”
Penjualan langsung ke masyarakat melalui kios air bersih dan distributor lokal.
2. Pengelolaan oleh BUMD:
Membentuk atau mengoptimalkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mengelola sektor air bersih.
3. Kemitraan dengan Swasta:
Mendorong investasi swasta dalam pembangunan infrastruktur pengolahan air melalui skema Public-Private Partnership (PPP).
4. Tarif Berbasis Subsidi Silang:
Memberlakukan tarif subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan tarif komersial untuk sektor industri dan bisnis.
“Ketika ini berhasil tentunya persentase rumah tangga yang memiliki akses air bersih meningkat secara signifikan, penurunan angka penyakit seperti diare dan tifus yang berkaitan dengan kualitas air dani peningkatan pendapatan daerah dari hasil pengelolaan air bersih komersial,” jelas Erzaldi lagi.
Terakhir, dirinya berharap, revitalisasi jaringan dan pembangunan infrastruktur pengolahan air bersih di Bangka Belitung tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru melalui produksi dan komersialisasi air siap minum.
“Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Babel dapat mencapai swasembada air bersih yang sehat dan meningkatkan pendapatan asli daerah secara berkelanjutan,” tutupnya.
Sumber Berita : KBO BABEL