Makassar,Dnid.co.id – Beredar surat permohonan mutasi pegawai Pemerintah Kota Makassar yang ditujukan ke Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Cq. Dirjen Otonomi Daerah. Surat tersebut ditandatangani Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi. Hal tersebut membuat masyarakat mempertanyakan bocornya dokumen pemerintah tersebut.
Sekda Kota Makassar, Andi Zulkifli Ananda dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas keteledoran tersebut.
“Sebagai Sekda yang kemudian sebagai Tim baperjakat Kota Makassar diduga lalai dalam menjaga rahasia dokumen pemerintah. Karena daftar nama nama calon pejabat eselon II dan eselon III yang akan dilantik sudah beredar luas beberapa hari sebelum pelatikan dilaksanakan,” ungkap Ruslan Rahman Sekjend L-Kompleks, Rabu malam (11/6/25).

ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pria yang akrab disapa Angkel ini juga mempertanyakan keabsahan dan kebenaran surat tersebut.
“Dengan adanya kejadian seperti ini, Pemkot harus segera memberikan klarifikasi ke publik apakah ini benar atau hoax,” ujarnya.
Iapun meminta Walikota Makassar, Munafri Arifuddin segera melakukan tindakan terkait keteledoran tersebut.
“Ini terlalu terburu-buru, apalagi sampai Wakil Gubernur yang bertanda tangan. Padahal dalam beberapa hari kedepankan Gubernur Sulsel sudah balik,” terang pria yang aktif menyoroti kasus korupsi di Sulsel ini.
Berdasarkan sumber informasi, pelantikannya tersebut direncanakan akan dilaksanakan Jumat (13/6/25). Namun nama-nama yang sudah beredar dalam daftar list pegawai yang akan dilantik disinyalir beberapa orang didominasi masih loyalis Walikota sebelumnya.
Jika itu benar terjadi, berarti proses pelantikan perdana yang akan dilaksanakan oleh Walikota Makassar di percayakan kepada Andi Zulkifli Nanda sebagai sekda Kota Makassar.
Lalu masyarakat mempertanyakan keberadaan Wakil Walikota Makassar, Aliyah Mustika. Mengapa mesti Sekda yang melantik, sedangkan Wawali masih ada.
“Yah hayooo ada apa yah,” ucap Ruslan.
Penulis : Admin
Editor : Kingzhie
Sumber Berita : Admin