Breaking News

Radio Player

Loading...

Diguyur Anggaran 210 Miliar Bangun Sekolah Rakyat di Bone, Warga: Tunggu Bukti

Sabtu, 12 Juli 2025

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

DNID BONE – Sabtu (12/07/2025). Pemerintah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, tahun ini mulai merealisasikan pembangunan Sekolah Rakyat, sebuah program Pendidikan berasrama gratis untuk keluarga miskin dan miskin ekstrem. Proyek ini diguyur anggaran besar dari pemerintah pusat senilai Rp210 miliar, dan dijadwalkan mulai dibangun pada Agustus 2025.

Sekolah Rakyat merupakan program nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan dijalankan melalui Kementerian Sosial. Tujuannya mulia, memutus rantai kemiskinan lewat pendidikan berkualitas dan berbasis karakter. Namun di balik megahnya rencana ini, publik menanti bukti nyata, bukan sekadar seremoni.

“Ini sudah final, tinggal pelaksanaan. Rintisannya dimulai bulan ini, Juli, dan penerimaan siswa dilakukan Agustus,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bone, Andi Mappangara, saat dihubungi beberapa waktu lalu dalam perjalanannya menuju Makassar untuk bertemu dengan utusan Kementerian Pekerjaan Umum.

ads

Lanjut kata Andi Mappangara, Untuk tahap awal, kegiatan belajar akan berlangsung di gedung Balai Latihan Kerja (BLK) milik Dinas Ketenagakerjaan Bone yang akan direhabilitasi dengan anggaran terpisah. Setelah pembangunan sekolah permanen rampung di kawasan Bajoe, seluruh siswa akan dipindahkan ke sana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau untuk gedung permanen, anggarannya Rp210 miliar dengan rincian Rp170 miliar untuk pembangunan fisik, dan Rp30 miliar untuk mobiliar dan sarana pendukung lainnya,” terang Mappangara.

Tanah lokasi sekolah berada di lingkungan Rompe, kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, seluas 8,9 hektar, merupakan aset milik Pemkab Bone. Tahapan teknis ditangani langsung oleh Kementerian PU, sementara pemerintah daerah hanya bertindak sebagai pelaksana pengguna.

Rintisan sekolah akan menampung sekitar 600 siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Setiap jenjang terdiri atas dua sekolah, dengan total 24 rombongan belajar (Rombel). Satu rombel diisi 25 siswa, yang diseleksi ketat dengan kriteria kemiskinan dan kelayakan untuk diasramakan.

“Tidak bisa sembarangan orang masuk. Dalam waktu dekat akan ada pertemuan dengan orang tua, sekaligus pemeriksaan kesehatan untuk siswa. Karena ini sekolah berasrama, maka wajib dipastikan mereka bebas penyakit menular,” jelasnya.

Jika ditemukan siswa dengan penyakit menular, akan diberikan pengobatan sebelum mereka mulai tinggal di asrama.

” Semua sudah final, tinggal pelaksanaan pembangunan yang dimulai Agustus ini,” tutup Mappangara.

Gedung BLK milik Dinas Ketenagakerjaan Bone kata Adil, staf BLK yang ditemui Jumat, (11/07/2025) menyebutkan, Ruangan Yang akan digunakan sebagai sekolah sementara dan Ruangan untuk digunakan rehat itu sudah siap.

Adil menjelaskan bahwa, terdapat tujuh ruang belajar, 25 kamar, mushola, dan dapur yang akan dimanfaatkan untuk kegiatan awal.

“Semua sudah siap seluruh perlengkapan sudah dipindahkan dan asrama telah dibersihkan,” Singkatnya

Meski proyek ini dinilai membawa harapan baru bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, tak sedikit suara publik yang mempertanyakan efektivitas serta pengawasan realisasi anggaran jumbo tersebut.

“Rp210 miliar bukan angka kecil, dan ini proyek sensitif karena menyangkut pendidikan anak-anak miskin. Jangan sampai berakhir jadi proyek seremoni tanpa dampak jangka panjang,” kata Muhammad Asril salah satu masyarakat.

Kini, publik menunggu pembuktian, apakah Sekolah Rakyat akan menjadi simbol kemajuan sosial di Bone atau sekadar proyek ambisius yang menyisakan tanya di kemudian hari.

Simpan Gambar:

Penulis : Ricky

Editor : Admin

Sumber Berita : Kadinsos Bone

Berita Terkait

Wabup Maros Warning 360 Mahasiswa KKN Unhas : Fokus Mengabdi Bukan Berwisata
Anggota DPD/ MPR RI, Andi Waris Halid, Sosialisasi Empat Pilar Bersama Siswa Siswi SMAN 3 Watampone
Jumat Berbagi, Tim Pegasus Resmob Polres Jeneponto Sasar Warga Kurang Mampu
Waris Halid: Sosialisasi Empat Pilar Sebagai Media Penguat Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Market Day & Porseni SMAIT Darul Fikri Makassar, Latih Mental Bisnis dan Jiwa Kompetitif Siswa
FAI UMI Gelar Stadium General Bersama Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan
HIMANIS FIS-H UNM Raih Penghargaan Tertinggi Abdidaya 2025 Kategori “Tim dengan Daya Juang Paling Inspiratif”
MKTI Bersama 300 Mahasiswa dan Masyarakat Melakukan Penanaman Pohon Serbaguna di Desa Pucak
Berita ini 64 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 24 Desember 2025 - 15:48 WITA

Wabup Maros Warning 360 Mahasiswa KKN Unhas : Fokus Mengabdi Bukan Berwisata

Rabu, 24 Desember 2025 - 03:50 WITA

Anggota DPD/ MPR RI, Andi Waris Halid, Sosialisasi Empat Pilar Bersama Siswa Siswi SMAN 3 Watampone

Jumat, 19 Desember 2025 - 21:00 WITA

Jumat Berbagi, Tim Pegasus Resmob Polres Jeneponto Sasar Warga Kurang Mampu

Kamis, 18 Desember 2025 - 10:57 WITA

Waris Halid: Sosialisasi Empat Pilar Sebagai Media Penguat Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Rabu, 17 Desember 2025 - 19:25 WITA

Market Day & Porseni SMAIT Darul Fikri Makassar, Latih Mental Bisnis dan Jiwa Kompetitif Siswa

Kamis, 11 Desember 2025 - 19:07 WITA

FAI UMI Gelar Stadium General Bersama Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan

Selasa, 9 Desember 2025 - 22:04 WITA

HIMANIS FIS-H UNM Raih Penghargaan Tertinggi Abdidaya 2025 Kategori “Tim dengan Daya Juang Paling Inspiratif”

Senin, 8 Desember 2025 - 08:09 WITA

MKTI Bersama 300 Mahasiswa dan Masyarakat Melakukan Penanaman Pohon Serbaguna di Desa Pucak

Berita Terbaru

Kriminal Hukum

Jelang Pergantian Tahun,Polsek Panakkukang Gencarkan Razia Knalpot Brong

Jumat, 26 Des 2025 - 22:16 WITA

Serba-Serbi

Prevalensi Stunting Terendah di Sulsel, Gowa Raih Dua Penghargaan

Jumat, 26 Des 2025 - 19:58 WITA