Breaking News

Munafri Resmikan Gerakan Lingkungan Terpadu: Urban Farming, Maggot, dan Bank Sampah

Jumat, 8 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makassar, DNID. co.id – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, kembali menegaskan pentingnya peran RT/RW dalam menciptakan lingkungan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Penegasan ini disampaikan saat menghadiri kegiatan Launching Gerakan 1 Kelurahan: 1 Urban Farming, 1 Maggot, dan 1 Bank Sampah di Jl. Batua Raya, Kecamatan Panakkukang, Jumat (8/8/2025).

Dalam sambutannya, Munafri mengapresiasi inisiatif pihak Kecamatan Panakkukang bersama jajaran atas langkah progresif yang dinilai akan membawa dampak besar bagi pengelolaan sampah dan ketahanan pangan skala rumah tangga di Kota Makassar.

ads

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Urban farming, maggot dan bank sampah, ini bukan berdiri sendiri. Ini adalah output dari sistem pengelolaan sampah yang sudah kita dorong atasi persoalan sampah di kota ini,” ujar Munafri.

Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari sistem siklus pengelolaan sampah terpadu yang melibatkan pemilahan, pengolahan, hingga pemanfaatan hasil akhir sampah.

“Khususnya sampah organik untuk kegiatan produktif seperti pertanian pekarangan dan budidaya maggot,” jelasnya.

Munafri menegaskan bahwa seluruh RT di Makassar wajib memiliki urban farming, biopori, komposter, eco-enzyme, serta pengolahan maggot sebagai bentuk konkret pengelolaan sampah skala mikro.

“Kita ingin agar sampah tidak lagi menjadi musuh, tapi bisa menjadi sumber penghasilan. Rumah tangga harus kita dorong menuju zero waste,” tegasnya.

Ia menambahkan, kehadiran bank sampah di setiap kelurahan menjadi elemen vital untuk menangani sampah non-organik.

Sementara itu, sampah organik diarahkan untuk dikembangkan melalui teknologi sederhana seperti maggot dan kompos, yang hasil akhirnya bisa dimanfaatkan dalam pertanian lahan sempit.

Dalam kesempatan itu, Appi mengingatkan kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Makassar yang sudah hampir melebihi kapasitas.

“Bayangkan, luas TPA kita 19,1 hektare, tinggi gunungan sampah sudah 16–17 meter. Jika tidak ada perubahan dari rumah tangga, dalam satu atau dua tahun ke depan, TPA kita bisa kolaps,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pengelolaan dari hulu: rumah tangga, sekolah, hingga kantor pemerintahan, harus menjadi pelaku perubahan.

Wali Kota Makassar juga menginstruksikan agar seluruh kantor pemerintah menjadi teladan pengelolaan sampah. Ia bahkan meminta Dinas Pendidikan untuk mewajibkan siswa membawa sampah dari rumah, lalu belajar memilahnya di sekolah.

“Anak-anak kita harus dididik sejak dini soal pemilahan sampah. Ini bukan sekadar soal bersih-bersih, tapi budaya hidup sehat dan berkelanjutan,” kata Munafri.

Selain aspek sampah dan pertanian kota, Munafri juga menyoroti pentingnya biopori untuk penyerapan air, terutama di kawasan padat beton.

“Sekarang kita sisir satu per satu,” tandasnya.

Munafri menutup sambutannya dengan harapan agar kolaborasi lintas elemen masyarakat pemerintah, RT/RW, sekolah, dan warga dapat memperkuat sistem ketahanan lingkungan kota.

“Jika ini berjalan, kita bukan hanya menyelamatkan lingkungan, tapi juga memberikan peluang ekonomi bagi keluarga. Kota kita bersih, sehat, dan mandiri,” tandasnya.

Sedangkan, Camat Panakkukang, M. Ari Fadli, mengungkapkan bahwa peluncuran program 1 Kelurahan: 1 Urban Farming, 1 Maggot, dan 1 Bank Sampah di wilayahnya merupakan hasil kolaborasi dan inisiasi para lurah serta Sekretaris Camat (Sekcam), sebagai bentuk nyata dari dukungan terhadap visi besar Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.

“Inisiasi sebenarnya bukan dari saya pribadi, tetapi berasal dari para lurah dan Sekcam yang ingin menangkap impian besar Bapak Wali Kota: menciptakan kemandirian pangan melalui urban farming dan menekan volume sampah kota secara signifikan,” ujar Ari Fadli.

Ari Fadli menekankan bahwa Kecamatan Panakkukang berambisi menjadi wilayah pertama di Makassar yang benar-benar mengintegrasikan konsep urban farming, pengolahan maggot, dan bank sampah sebagai satu kesatuan sistem pengelolaan lingkungan.

“”Ketika bicara soal urban farming, maggot, dan bank sampah, kami berharap nama Kecamatan Panakkukang menjadi yang pertama disebut sebagai pelopor implementasi ide-ide besar Bapak Wali Kota di lapangan,” tegasnya.

Ia melaporkan bahwa dari 11 kelurahan yang ada di Panakkukang, seluruhnya telah mulai bergerak. Bahkan, beberapa di antaranya telah menunjukkan perkembangan yang sangat baik dalam budidaya maggot, urban farming, hingga pengelolaan bank sampah.

Dalam kesempatan itu, Ari Fadli juga menekankan peran serta para tokoh masyarakat dan penggiat lingkungan, sebagai pionir pengembangan maggot di Kecamatan tersebut.

Selain itu, kolaborasi lintas sektor juga terlihat dengan hadirnya seluruh kepala puskesmas se-Kecamatan Panakkukang dalam kegiatan ini, menandai sinergi antara sektor kesehatan dan pengelolaan lingkungan.

Ari Fadli menutup sambutannya dengan menekankan bahwa gerakan ini bukan hanya tentang mengelola sampah atau menanam di pekarangan.

“Tetapi lebih jauh lagi, tentang membentuk budaya hidup bersih, sehat, dan mandiri mulai dari tingkat keluarga hingga komunitas,” tutupnya.

Editor : Kingzhie

Sumber Berita : Rilis Pemkot Makassar

Berita Terkait

Kaget! NJOP Bone Naik Tak Merata, Beban Pajak PBB 2025 Membengkak  
Nelayan Beltim Hilang Misterius di Tengah Ombak
Jalan Santai Milad Pesantren MHQ Bikin Kota Ramai, Polisi Atur Lalin Tanpa Macet
Tiga Bulan, PDAM Makassar Balikkan Kerugian Rp5,2 Miliar Jadi Laba Rp826 Juta
PKK dan Bhayangkari Gowa Kunjungi Warga Miskin Ekstrem di Pallangga
Peringati Hari Veteran, Bupati Husniah Ramah Tamah Bersama 75 LVRI Gowa
Munafri: Kebersihan Tanggung Jawab Bersama, Akan Ada Reward
Munafri-Aliyah Ikut Semarakkan HUT RI Lewat Senam dan Porseni
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 10 Agustus 2025 - 12:10 WITA

Kaget! NJOP Bone Naik Tak Merata, Beban Pajak PBB 2025 Membengkak  

Minggu, 10 Agustus 2025 - 11:21 WITA

Nelayan Beltim Hilang Misterius di Tengah Ombak

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 21:02 WITA

Jalan Santai Milad Pesantren MHQ Bikin Kota Ramai, Polisi Atur Lalin Tanpa Macet

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 17:26 WITA

Tiga Bulan, PDAM Makassar Balikkan Kerugian Rp5,2 Miliar Jadi Laba Rp826 Juta

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 16:54 WITA

Peringati Hari Veteran, Bupati Husniah Ramah Tamah Bersama 75 LVRI Gowa

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 15:43 WITA

Munafri: Kebersihan Tanggung Jawab Bersama, Akan Ada Reward

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 15:35 WITA

Munafri-Aliyah Ikut Semarakkan HUT RI Lewat Senam dan Porseni

Jumat, 8 Agustus 2025 - 14:44 WITA

Bupati Bone Launching UMKM Merdeka, Tri Suaka Guncang Lapangan Merdeka

Berita Terbaru

Serba-Serbi

Kaget! NJOP Bone Naik Tak Merata, Beban Pajak PBB 2025 Membengkak  

Minggu, 10 Agu 2025 - 12:10 WITA

Peristiwa

Nelayan Beltim Hilang Misterius di Tengah Ombak

Minggu, 10 Agu 2025 - 11:21 WITA