Belitung Timur,Dnid.co.id – Laut Burung Mandi mengamuk. Seorang nelayan setempat, A (38), hilang diseret ombak ganas pada Sabtu (9/8/2025) malam. Kejadian dramatis ini memicu pencarian besar-besaran yang melibatkan puluhan personel dari berbagai instansi.
Korban, warga Desa Burung Mandi, berangkat melaut bersama rekannya pukul 18.12 WIB untuk menjaring ikan. Sesampainya di lokasi, gelombang tinggi menghantam kapal saat jaring diturunkan. Korban terpeleset dan jatuh ke laut. Upaya penyelamatan rekannya gagal karena arus deras langsung menyeret korban ke kegelapan laut.

ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rekan korban segera kembali ke darat memberi tahu istrinya, yang kemudian melapor ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Pangkalpinang. Dalam waktu singkat, Tim Rescue Pos SAR Beltim dikerahkan, bergabung dengan BPBD Beltim, Polairud, TNI AL, nelayan setempat, dan keluarga korban.
Penyisiran dilakukan dengan perahu karet dan kapal nelayan. Di tengah malam gelap, Basarnas mengerahkan drone thermal untuk memperluas pencarian di area perairan yang bergelombang. “Korban berangkat pukul 18.12 WIB, dilaporkan hilang satu jam kemudian. Ombak tinggi menjadi faktor korban cepat hanyut,” jelas Kepala Kansar Pangkalpinang, I Made Oka.
Menurut Oka, korban terakhir terlihat mengenakan kaos hitam pendek dan celana putih. Ia menegaskan pentingnya keselamatan di laut. “Gunakan pelampung atau life jacket setiap beraktivitas di perairan. Laut bisa berubah beringas kapan saja,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, korban belum ditemukan. Gelombang malam terus menghantam, sementara di tepi pantai keluarga korban menunggu dengan harap-cemas, memandang laut yang belum bersedia menyerahkan kembali yang telah direnggutnya.
Penulis : ALE
Editor : REDAKSI DNID.CO.ID BABEL
Sumber Berita : HUMAS KANSAR PANGKALPINANG