Jakarta,DNID.co.id- Dalam semangat merayakan enam tahun perjalanan penuh dedikasi, Sanggar Sinlamba Batavia menghadirkan Gebyar Budaya Hajatan Kampung Sunter Jaya di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pulo Besar Elok RT 04/RW 011, Sunter Jaya, Jakarta Utara, Minggu (9/11/2025). Acara ini memantulkan denyut budaya Betawi di tengah kota yang terus tumbuh, sekaligus menjadi ruang besar bagi warga dari berbagai latar belakang untuk merayakan keberagaman dalam satu panggung kebersamaan.
Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Babe H. Mukhlis selaku Pembina Yayasan Sanggar Sinlamba Batavia. Turut hadir memberi warna kebersamaan, Guru Besar Sanggar Sinlamba Batavia H. Muhammad (alm) Bin H. Gencong, bersama Ketua Umum Sanggar, Erfan Pratama. Kehadiran tokoh-tokoh publik seperti Opie Kumis, Sabar Bokir, serta suguhan musik dari band SOJ (Smile of Jamaica) membuat suasana terasa meriah seperti kampung yang sedang berpesta besar.
Sejak pagi, pantauan Dari Media menunjukkan aliran warga yang tiada henti mendatangi lokasi. Udara RTH yang sejuk berubah menjadi panggung kehidupan, tempat suara kendang, tabuhan marawis, dan sorak tepuk tangan warga berpadu menjadi harmoni yang menggembirakan.
Atraksi Silat Memukau, Sorak Penonton Menggema
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Beragam perguruan pencak silat dari seluruh Indonesia, terutama wilayah DKI Jakarta, tampil bergantian memamerkan jurus khas mereka. Kelincahan langkah, ketegasan gerak, dan kekuatan fisik para pesilat menjadikan panggung sebagai ruang yang hidup, penuh energi dan kebanggaan terhadap seni bela diri tradisional Nusantara.
Puncak kemeriahan terjadi ketika Babe Mukhlis memperlihatkan demonstrasi tenaga dalam yang membuat penonton seakan menahan napas. Dalam atraksi tersebut, beberapa orang mencoba menyerangnya. Tanpa sentuhan, tubuh mereka terpental beberapa meter dan jatuh berguling, diiringi riuh suara kagum dari ratusan penonton yang menyaksikan langsung kemampuan luar biasa itu.
Tarian Tradisional, Marawis, dan Penampilan Anak-Anak Meramaikan Panggung
Tak hanya silat yang mencuri perhatian. Tarian tradisional dari berbagai daerah turut mengisi panggung, mengalirkan warna Nusantara yang hangat. Ibu-ibu marawis dengan semangat membawakan irama religi yang memberi nuansa kesejukan di tengah kemeriahan.
Anak-anak dari berbagai perguruan se-DKI Jakarta pun tampil percaya diri, menunjukkan jurus-jurus dasar pencak silat yang menjadi simbol regenerasi kebudayaan. Semangat mereka menjadi tanda bahwa warisan leluhur tidak berhenti di satu generasi, tetapi terus tumbuh bersama masa depan.
Dukungan moral datang dari Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB Hasbiallah Ilyas. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa,” pelestarian budaya Betawi harus terus dijaga, terutama di wilayah yang sangat beragam seperti Sunter.
“Acara seperti ini sangat baik karena memperkenalkan budaya Betawi kepada masyarakat luas. Sunter adalah wilayah yang plural, semua suku ada di sini. Budaya Betawi menjadi simbol persatuan yang menyatukan keberagaman itu,”ujarnya.
Sebagai wujud kepedulian, acara juga diisi dengan pemberian santunan kepada 60 anak yatim. Penyerahan dilakukan langsung oleh Hasbiallah Ilyas, Hengky Wijaya, Camat Tanjung Priok Samsul Rizal, Lurah Sunter Jaya Eka Persilian Yeluma, serta Babe Mukhlis selaku tokoh sanggar.
Suasana hening dan khidmat mengalir ketika doa bersama dipanjatkan untuk keberkahan, keselamatan, dan kemajuan budaya Betawi.
Sementara ditempat yang sama Lurah Sunter Jaya Eka Prisilian Yeluma Menyampaikan,”rasa bangga Atas Terselenggara kegiatan yang Menghidupkan Semangat warga dan memperkuat ikatan sosial di wilayah sunter jaya.
Kami dari pihak kelurahan sangat mendukung kegiatan seperti ini,gebyar Budaya tidak hanya menjadi ajang hiburan,tapi sarana mempererat persaudaraan menumbuhkan kebersamaan,” ujar lurah Eka.




























