Makassar,DNID.co.id— Pernikahan dua keluarga besar tokoh Sulawesi Selatan berlangsung dalam suasana penuh haru dan kebahagiaan. Prosesi akad nikah pasangan Zulfiqar Nur Alamsyah dan Roida Halilah Falih Ichsan digelar khidmat pada Sabtu, 22 November 2025, di Lotus Ballroom Lt. 2 Hotel Four Points by Sheraton Makassar.
Sejak pagi, keluarga besar kedua mempelai, para tokoh masyarakat, serta tamu undangan telah memenuhi ruangan untuk menyaksikan momen sakral yang menjadi awal perjalanan hidup keduanya.
Rombongan calon pengantin pria tiba dengan membawa serahan, mahar, dan cincin. Mereka disambut hangat oleh keluarga mempelai wanita melalui adat Palembang.
Iringan erang-erang, bosara, dan buwa menambah kekhidmatan prosesi penyambutan, yang ditutup dengan pantun serta penaburan beras kuning sebagai simbol restu, keselamatan, dan harapan baik bagi kedua mempelai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nuansa religius terasa mendalam saat Qari Internasional, H. Muammar Tahir, S.HI., melantunkan ayat suci Al-Qur’an. Lantunan merdu tersebut menghadirkan ketenangan dan mengundang keharuan seluruh tamu yang hadir.
Memasuki inti acara, mahar diserahkan langsung oleh ibunda mempelai pria, Aliyah Mustika Ilham, kepada keluarga mempelai wanita. Mahar berupa satu set perlengkapan salat, perhiasan emas berlian, dan uang 88 riyal menjadi simbol kesungguhan serta kesiapan Zulfiqar dalam membina rumah tangga.
Prosesi akad nikah berjalan lancar dan penuh ketenangan. Dengan satu kali lafaz, ijab kabul dinyatakan sah oleh para saksi.
Pernikahan ini menghadirkan para saksi yang juga merupakan tokoh Sulsel dan Nasional baik dari pihak laki-laki maupun perempuan yakni Komjen Pol. Dr. H. Mohammad Fadil Imran, M.Si dan Dzulfikar Ahmad Tawalla, S.Sos., M.Ikom, saksi dari pihak perempuan. Sedangkan dari pihak laki-laki yakni Dr. Drs. H. M. Jusuf Kalla dan Munafri Arifuddin, S.H.
Suasana haru pun memuncak saat kedua mempelai resmi dipersatukan sebagai suami istri. Penyematan cincin dan penyerahan buku nikah dari penghulu menjadi penanda resmi awal kehidupan baru keduanya.
Usai akad, tradisi mappasikarawa mengiringi langkah pasangan pengantin memasuki ballroom utama. Dukungan keluarga besar dan para hadirin memberi warna kebersamaan yang hangat dan penuh doa.
Momen paling menyentuh hadir pada prosesi sungkem. Kedua mempelai bersimpuh memohon restu kepada orang tua masing-masing.
Air mata haru mengalir, menjadi ungkapan cinta, keikhlasan, dan doa terbaik yang mengiringi mereka membangun keluarga baru.
Tradisi suapan, cacapan, serta nasihat dari orang tua kedua mempelai memperkaya makna hari istimewa ini. Rangkaian pesan penuh kearifan tersebut dilanjutkan dengan nasihat pernikahan oleh Prof. Drs. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., sebelum acara ditutup dengan doa yang dipimpin Drs. KH. Abubakar Paka.
Kebahagiaan terpancar dari setiap wajah. Momen ini menjadi awal perjalanan baru yang diharapkan membawa keberkahan, ketentraman, dan kebahagiaan bagi Fikar dan Falih dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
Editor : Kingzhie




























