Bangka Barat, DNID.co.id — Suasana hangat namun sarat keharuan menyelimuti sebuah rumah sederhana di Desa Cupat, Kecamatan Jebus, Minggu (30/11/2025). Eko Riadi (29), yang dilaporkan hilang sejak 20 November, akhirnya kembali dalam keadaan sehat. Kepulangannya mengakhiri lebih dari sepekan kecemasan yang membelit keluarga serta kegaduhan yang merebak di masyarakat Bangka Barat.
Eko muncul di hadapan keluarga pada Minggu pagi. Wajahnya tampak lelah, namun sorot matanya memantulkan penyesalan sekaligus kelegaan. Ia berdiri di depan rumah orang tuanya, dikelilingi warga yang sejak awal ikut mencari dan mendoakan. Dengan suara tenang namun berat, ia membuka pernyataan maaf.
“Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Bangka Barat, terutama keluarga saya. Saya menyesal telah menimbulkan kegaduhan,” ujar Eko, mencoba menahan getaran emosi yang tampak dari bibirnya. Kata-katanya meluncur pelan, tetapi tajam dan jujur.
Hilangnya Eko selama 10 hari sebelumnya memicu pencarian intens yang melibatkan Polsek Jebus dan Polres Bangka Barat. Setiap informasi dihimpun, setiap titik dipetakan, dan setiap kemungkinan diperiksa. Sementara itu, keluarga hidup dalam ketidakpastian—antara harapan dan rasa takut yang berkelindan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah kembali, Eko mengaku tersentuh oleh kesigapan kepolisian. Ia menegaskan apresiasi kepada Polres Bangka Barat yang sejak awal memproses laporan keluarganya tanpa menunda.
“Saya sangat mengapresiasi langkah cepat Polres Bangka Barat yang telah menangani laporan ini. Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut,” ujar Eko lagi, kali ini menatap langsung ke arah petugas yang hadir.
Kepolisian memastikan bahwa proses pencarian dilakukan sesuai prosedur dan dengan perhatian penuh. Kapolsek Jebus, Kompol Fatah Meilana, SIK, MH, mewakili Kapolres Bangka Barat, membenarkan bahwa Eko telah kembali dalam keadaan selamat.
“Kami pastikan setiap laporan masyarakat kami tindak lanjuti secara cepat dan profesional. Syukur alhamdulillah, saudara Eko telah kembali dan kondisi aman,” ujar Kompol Fatah. Ia menekankan bahwa seluruh unsur Polres Bangka Barat tetap membuka pintu laporan bagi masyarakat, apa pun bentuknya.
Dari pihak keluarga, ucapan terima kasih tak putus disampaikan. Mereka menyadari besarnya perhatian masyarakat dan kesigapan polisi selama masa pencarian. “Kami berterima kasih atas penanganan cepat, pelayanan, dan perhatian yang diberikan kepada keluarga kami. Tanpa itu, mungkin semua tidak akan selesai secepat ini,” kata salah satu anggota keluarga.
Dengan klarifikasi terbuka yang disampaikan Eko, suasana di Desa Cupat perlahan kembali tenang. Warga yang sempat dibuat resah kini memperoleh kepastian, sementara kerja kepolisian mendapat apresiasi karena mampu meredakan kegelisahan publik dengan tindakan cepat dan terukur.
Polres Bangka Barat resmi menutup laporan hilangnya Eko setelah memastikan yang bersangkutan kembali ke rumah dengan selamat. Meski demikian, kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya komunikasi keluarga dan peran aktif melapor bila terjadi hal yang mengkhawatirkan.
Senja di Desa Cupat turun perlahan, membawa rasa lega yang menyapu pekarangan rumah Eko. Setelah badai kecemasan, desa itu kembali berdetak normal—lebih tenang, lebih hangat, dan lebih waspada.
Penulis : ALE
Editor : REDAKSI BABEL DNID. CO. ID
Sumber Berita : Humas Polres Bangka Barat





























