BeritaQ.com, Bojonegoro ~ Sebagai Upaya untuk meningkatkan kepedulian dan peranserta masyarakat melalui upaya pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid-19 serta persiapan menghadapi tatanan normal baru (New Normal) , Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana melakukan Lunching Kampung KB Tanggap Covid-19 di Desa Ngadiluhur, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro pada Hari Minggu (18/10/20).
Peluncuran Kampung KB Tanggap Covid-19 yang dilakukan secara langsung oleh Bupati Bojonegoro Dr. Hj. Anna Muawanah ini dihadiri juga oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd, dan juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Bojonegoro dr. Hj. Anik Yuliarsih, M.Si
Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Bojonegoro, Ibu Anik Yuliarsih mengungkapkan bahwa hingga saat ini di Bojonegoro telah terbentuk sebanyak 63 Kampung KB setingkat Desa di 28 Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
“Kampung KB telah melakukan rebranding dari sebelumnya Kampung Keluarga Berencana menjadi Kampung KB Keluarga Berkualitas, harapannya Kampung KB di Kab. Bojonegoro tidak hanya menjadi milik Dinas P3AKB atau BKKBN tetapi juga menjadi sasaran program linta sektor terkait“ tuturnya.
Sinergitas dengan OPD terkait tersebut diwujudkan dengan penyediaan data dan kegiatan untuk mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di Bojonegoro “Misalnya di Bidang Kesehatan adanya data Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Stunting, Angka Pendewasaan Usia Perkawinan atau di Bidang Kependudukan tersedianya data cakupan penduduk yang sudah memiliki KTP, Akta Kelahiran dan data kependudukan lainnya,” ungkapnya.
“Data-data tersebut kami kelola di dalam rumah data kependudukan, harapannya bisa menjadi dasar untuk intervensi kegiatan di Kampung KB” tambah Ibu Anik sapaan akrab Kepala Dinas DP3AKB Kab. Bojonegoro.
Ibu Anik mengatakan Kampung KB di Bojonegoro memiliki potensi yang bisa dimanfaatkan dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19 serta persiapan menghadapi tatanan Normal Baru atau New Normal berbasis pemberdayaan masyarakat.
“Kader-kader di Kampung KB dapat menjadi relawan untuk turut serta membantu Pemerintah desa dalam melakukan sosialisasi protokol kesehatan, mereka harus menjadi pelopor dan pelapor tegaknya protokol kesehatan di tingkat Desa.”
Bupati Bojonegoro, Dr. Hj. Anna Muawanah, dalam peluncurannya berharap Kampung KB Desa Ngadiluhur ini bisa menjadi contoh bagi Kampung KB di Desa lainnya tidak hanya dalam pemberdayaan masyarakat untuk membantu Pemerintah menanggulangi Covid-19 tetapi juga dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. “Pandemi Covid-19 ini telah menjadi ancaman bagi kita semua, dalam Kampung KB tanggap Covid-19 ini semoga masyarakat turut serta dalam melakukan upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19 dan mempersiapkan diri di tatanan kehidupan baru. Jangan sampai gara-gara pandemi ini kehamilan yang tidak diinginkan meningkat yang berpotensi meningkatkan Angka Kematian Ibu maupun Angka Kematian Bayi” ujarnya
Sementara itu Bapak Sukaryo Teguh menyambut baik penetapan Kampung KB Tanggap Covid di Kab. Bojonegoro “Kami Menyambut baik kegiatan hari ini, terimakasih kepada jajaran Pemerintahan Kab. Bojonegoro, Ini merupakan model pengembangan Kampung KB dalam merespon permasalahan saat ini” ujar Teguh.
Lebih lanjut Teguh menyampaikan bahwa Kampung KB harus menjadi model penanggulangan Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan/PHBS dan sekaligus penguatan ekonomi pasca pandemi melalui program-program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga. “Kampung KB harus mampu menjadi garda terdepan atau contoh dalam menjaga dan melindungi warganya agar tetap sehat dan aman, masyarakat di desa Ngadiluhur ini harus mematuhi anjuran dari RT/RW, Lurah, Camat, Ibu Bupati dan Juga Pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan. Tidak hanya mentaati tetapi juga membantu mensosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat lainnya, tandasnya
Teguh menambahkan bahwa Kampung KB itu bukan hanya berbicara mengenai akseptor, kontrasepsi atau jumlah anak. Melainkan juga merupakan upaya meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. “Kampung KB (Keluarga Berkualitas) yang dicanangkan sejak 4 tahun yang lalu dikembangkan di kampung/desa dengan kriteria tertentu, tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat yang ada dikampung/desa tersebut, melalui pendekatan terpadu dengan melibatkan lintas sektor,” ungkap Teguh sapaan akrab Kepala Perwakilan BKKBN Jatim.
“Pendekatan dimaksud meliputi sektor sosial (agama, kesehatan, pendidikan dan budaya), ekonomi dan lingkungan. Oleh karena itu, Kampung KB bukan Kampung yang hanya mengurusi kontrasepsi, melainkan mencakup kehidupan beragama, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, perlindungan, ekonomi dan lingkungan,” ucap Teguh.
Di akhir arahanya Teguh mengharapkan kehadiran Kampung KB benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masayarakat “Selain partisipasi dan peran serta masyarakat, dukungan Pemerintah daerah sangat dibutuhkan. Semoga kegiatan hari ini memjadi pemacu kemajuan program pembangunan keluarga di Kampung KB di Kab. Bojonegoro, tutupnya. (NHC)