Jeneponto, dnid.co.id — Polemik dugaan perselingkuhan yang menyeret nama Wakil Ketua II DPRD Jeneponto, Muhammad Basir, dan Anggota DPRD Takalar, Sri Reski Ulandari, semakin memanas.
Herman Komar, mantan suami Sri Reski, melalui sebuah video yang beredar di media sosial, melontarkan tantangan terbuka kepada Basir untuk menjalani tes DNA.
Dalam video tersebut, Herman menanggapi pernyataan Basir yang sebelumnya membantah memiliki hubungan khusus dengan Sri Reski dan menyebut kedekatan mereka hanya sebatas “kakak dan adik”.
“Ada statemennya di berita bahwa saya, Muhammad Basir, hanya seperti kakak adik (dengan Sri Reski),”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
ujar Herman menirukan pernyataan Basir sambil mempertanyakan kebenaran hubungan tersebut.
Herman juga menyoroti alasan Basir yang sempat mengatakan bahwa kedekatan mereka terjadi karena sama-sama merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Muhammad Basir juga statemennya mengatakan bahwa itu kan sama-sama partai. Memang betul sama-sama PKB, tapi itu sudah lain cerita. Ada apa di balik ini semuanya?”tegas Herman dalam video itu.
Tidak berhenti di situ, Herman kemudian menantang Basir menjalani tes DNA terkait seorang anak yang disebut-sebut ikut terseret dalam persoalan tersebut.
“Kalau memang kau betul-betul, Muhammad Basir, kamu tidak melakukan hal yang keji seperti itu — perselingkuhan — kamu tes DNA anak itu,”tantang Herman.
Polemik ini mencuat di tengah proses pengaduan etik yang kini sedang berjalan. Setelah sebelumnya dilaporkan ke Badan Kehormatan DPRD Jeneponto, Muhammad Basir juga resmi dilaporkan oleh Gerakan Rakyat Turatea (GRT) Jeneponto ke DPW PKB Sulawesi Selatan pada Selasa (2/11/2025). Laporan tersebut memasukkan dugaan pelanggaran moral dan kode etik yang viral di media sosial.
Sementara itu, DPW PKB Sulsel memastikan bahwa pihaknya akan memproses laporan tersebut sesuai mekanisme organisasi partai.





























