Mataram, BeritaQ.com – Chitolight merupakan sabun cuci piring ramah lingkungan yang menggunakan antibakteri dari Limbah kulit udang yang telah diolah, limbah kulit udang biasanya akan dibuang, namun ditangan 5 Mahasiswa Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA) bisa dirubah menjadi keperluan sehari-hari khusunya ibu rumah tangga.
Lima mahasiswa/i ini yakni Rilda Sasmita (pendidikan kimia) asal Lombok Tengah, Agus Mulia Bakti (Pendidikan Fisika) Asal Lombok Timur, Baiq Titik Haerani (Pendidikan Kimia) Asal Lombok Tengah, Atika Sariwahidah (Pendidikan Kimia) Asal Batulayar dan Dina Muliana (Pendidikan Biologi) Asal Ampenan menginovasikan produk sabun cuci piring ramah lingkungan dan mudah digunakan.
Agus Mulia Bakti, ketua tim mengatakan bersyukur bisa mendapatkan dana hibah untuk mengembangkan gagasan ini.
Ditengah Pandemi Covid-19, kekurang modal jadi kendala untuk produksi lebih banyak. Alhamdulillah, setelah mengajukan proposal di Kemenristekdikti mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa berhasil mendapatkan hibah tahun anggaran 2020.
“CHITOLIGHT mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa tahun anggaran 2020. Dana hibahnya semula 12,5 juta namun karena ada pandemi anggarannya diperkecil menjadi 5 juta,” ungkapnya. Mataram,(28/08/2020)
Lebih lanjutnya lagi, ia menjelaskan bahwa saat ini, Kemenristekdikti memintanya untuk memperkenalkan Chitolight ke publik.
“Disaat kondisi wabah yang melanda kita saat ini, Kemenristekdikti mengarahkan kita untuk mempergunakan anggaran untuk keperluan pengenalan produk melalui media sosial maupun keperluan sejenisnya,” terang pria semester 5 ini.
“Anggaran ini tidak untuk dijadikan modal pembuatan sabun. Namun Insyaallah seusai pandemi produksi sabun ini akan kita tingkatkan beriringan dengan didukungnya oleh Kemenristekdikti melelui program PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), Terkait arahan Kemenristekdikti, kami tidak berani memproduksi karena nanti akan disoroti Kemenristekdikti karena situasi saat ini yg masih rawan penyebaran Covid 19,” lanjutnya.
“Harapan saya dan tim melalui kesempatan emas ini, sesuai arahan Kemenristekdikti, saya dan tim hanya berharap lewat anggaran ini produk CHITOLIGHT dapat lebih luas lagi dikenal oleh masyarakat Lombok dan NTB pada umumnya,” pungkasnya (Wldn).